Mohon tunggu...
Agnes Christya Ivana
Agnes Christya Ivana Mohon Tunggu... Operator - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Semarang. Hobi saya adalah memasak, menggambar, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pahami Gejala Aritmia, Penyebab Gagal Jantung dan Stroke

28 Desember 2024   14:17 Diperbarui: 28 Desember 2024   14:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

    Aritmia terjadi ketika ritme jantung tidak beraturan, Baik terlalu cepat maupun lambat. Kondisi ini dapat menjadi gejala penyakit serius / hanya variasi normal.

    Pada beberapa kasus, aritmia memerlukan perawatan medis yang intensif, namun pada kondisi lainnya, perawatan mungkin tidak diperlukan sekali pun. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat mengenai aritmia, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang ahli jantung.

APA ITU ARITMIA ?

    Aritmia merujuk pada kondisi gangguan irama jantung. Pada keadaan normal, detak jantung manusia berkisar antara 60 hingga 100 kali / menit. Namun, pada kondisi ini, detak jantung bisa menjadi lebih cepat / lebih lambat dari angka tersebut.

    Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga oksigen dan nutrisi dapat disalurkan ke setiap sel yang membutuhkannya.

    Jika organ ini mengalami gangguan, seperti detak jantung yang tidak teratur, hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Aritmia sering kali menjadi tanda dari penyakit serius yang sedang dialami oleh seseorang.

    Aritmia secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan lokasi jantung yang terpengaruh, yaitu :

A. Aritmia Supraventrikular

    Jenis aritmia yang berasal dariarea atrium jantung. Atrium berfungsi sebagai ruang penerima darah yang mengalir dari tubuh menuju jantung. Kecepatan detak jantung pada aritmia ini cenderung sangat cepat, bahkan bisa mencapai hingga 400 detak / menit. Beberapa contoh aritmia supraventrikular antara lain :

* Fibrilasi atrium

* Flutter atrium

* Takikardia atrium

B. Aritmia Ventrikular

    Seperti namanya, aritmia jenis ini berasal dari area ventrikel jantung. Dibandingkan dengan aritmia supraventrikular, aritmia ventrikular cenderung lebih berbahaya karena dapat menyebabkan henti jantung. Pada kondisi ini, terjadi aktivitas listrik yang tidak normal di ventrikel. Beberapa contoh aritmia ventrikular meliputi :

* Fibrilasi ventrikel

* Takikardia ventrikel

C. Bradikardia

    Juga dikenal sebagai bradiaritmia, jenis aritmia ini umumnya terjadi pada nodus sinoatrial atau atrioventrikular jantung. Penyebabnya adalah gangguan pada jalur konduksi listrik, yang menyebabkan detak jantung menjadi sangat lambat, yaitu kurang dari 60 kali / menit. Beberapa contoh aritmia ventrikular termasuk :

* Sick Sinus Syndrome

* Blok Atrioventrikular

PENYEBAB

    Aritmia bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, bahkan pada mereka yang memiliki kondisi jantung sehat. Namun, ada beberapa faktor pemicu yang membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan jantung ini, di antaranya :

* Hipertensi

* Diabetes

* Konsumsi alkohol berlebihan

* Merokok

* Penggunaan obat - obatan terlarang

GEJALA

    Gangguan ritme jantung dapat memicu berbagai masalah kesehatan tubuh. Berikut adalah sejumlah gejala aritmia yang umum dilaporkan :

* Sensasi jantung berdebar-debar

* Denyut nadi tidak teratur

* Rasa pusing / kepala ringan

* Kesulitan bernapas (sesak napas)

* Penurunan tekanan darah

Jika mengalami gejala-gejala ini, terutama nyeri dada atau pingsan, segera hubungi layanan medis untuk mendapatkan penanganan.

CARA DOKTER MENDIAGNOSIS ARITMIA

    Diagnosis aritmia biasanya dilakukan oleh dokter spesialis jantung & pembuluh darah, atau dikenal sebagai dokter kardiologi. Untuk menentukan kondisi ini, dokter dapat menggunakan berbagai metode pemeriksaan berikut :

* Mengukur tekanan darah

* Memeriksa denyut nadi

* Mendokumentasikan aktivitas jantung

* Tes olahraga untuk memantau fungsi jantung saat aktivitas fisik

* Studi elektrofisiologi (EPS) untuk mengukur aktivitas listrik jantung

Serangkaian pemeriksaan ini membantu dokter dalam mengevaluasi kondisi jantung & menentukan penanganan yang tepat.

PENCEGAHAN

    Mencegah aritmia dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat serta mengikuti terapi sesuai tingkat keparahan gejalanya. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi :

Mengonsumsi makanan sehat & bergizi seimbang

* Menghindari konsumsi alkohol

* Berhenti merokok sepenuhnya  

* Melakukan aktivitas fisik secara rutin

* Mengelola stres, menghindari depresi, dan mengendalikan amarah

Langkah-langkah ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung & mencegah gangguan ritme jantung.

PENGOBATAN

    Penanganan aritmia dilakukan berdasarkan gejala yang dialami pasien, sehingga setiap individu mungkin memerlukan jenis perawatan yang berbeda. Secara umum, berikut adalah metode pengobatan yang sering diterapkan :

* Kardioversi : Prosedur yang menggunakan alat kejut listrik / obat - obatan untuk mengembalikan ritme jantung ke pola normal.

* Terapi obat-obatan : Melibatkan pemberian obat untuk mengurangi / meningkatkan detak jantung (seperti beta blocker), obat pengencer darah, atau obat antiplatelet untuk mencegah pembentukan gumpalan darah.

* Alat pacu jantung : Pada kondisi tertentu, pasien akan dipasangi alat pacu jantung untuk membantu mengatur ritme jantung secara stabil.  

* Defibrilator implan : Sebuah perangkat yang ditanam di bawah kulit dada untuk memantau & menyesuaikan detak jantung secara otomatis jika terjadi gangguan.

Jenis pengobatan yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasien.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun