Mohon tunggu...
Agnes Claristia
Agnes Claristia Mohon Tunggu... Lainnya - Psychology Student at Universitas Tarumanagara

agnesclaristia@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sakit Kepala Anda Tak Kunjung Sembuh? Ini Penyebabnya Secara Psikologis

1 Juli 2021   19:29 Diperbarui: 6 Juli 2021   22:52 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sakit Kepala (Sumber: Thought Catalog on Unsplash)

Apakah anda pernah mengalami sakit kepala yang tak kunjung sembuh? Tahukah anda bila hal itu dapat disebabkan oleh faktor psikologis?

Mari kita bahas lebih lanjut...

Seperti yang telah sama-sama kita ketahui, dalam kehidupan kita tidak bisa menghindari yang namanya emosi. Emosi adalah keadaan dimana kita merasakan sesuatu yang nantinya dapat mempengaruhi perilaku kita.

Dalam keseharian kita, kita pasti pernah merasa bahagia, bersemangat, bersyukur, berani, percaya diri. Hal-hal tersebut merupakan emosi positif yang kita rasakan misalnya saat kita mendapat bonus, menikah, kelahiran anak, dsb.

Disamping emosi positif tersebut yang pernah kita rasakan, pasti kita juga pernah merasakan emosi negatif, misalnya sedih, marah, kecewa, ditolak, putus asa yang kita rasakan saat menerima kabar duka, dipecat dari pekerjaan, dsb.

Sekarang, saya akan membahas tentang efek-efek dari emosi yang kita rasakan. Seperti yang kita tahu emosi negatif sangatlah membuat kondisi kita tidak nyaman, dan sangat mengganggu aktivitas kita.

Namun, tahukah anda selain rasa tidak nyaman tersebut, emosi negatif juga dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh kita?

Seorang hipnoterapis terkemuka di Amerika, John Kappas, membahas tentang 5 Body Syndrome. 5 Body Syndrome membahas tentang bagaimana emosi dapat terhubung pada gejala yang dialami tubuh dan berkaitan dengan apa yang kita rasakan.

Nah, mari kita bahas lebih mendalam apa itu 5 Body Syndrome...

Terdapat 5 syndrome menurut Kappas, crying syndrome, responsibility syndrome, sexual frustration or guilty syndrome, fight reaching syndrome, dan flight syndrome.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas Crying Syndrome atau Sindrom Menangis.

Kita semua pasti pernah menangis, setidaknya saat kita bayi. Nah, sadarkah anda saat kita menangis otot kita bekerja? Ya, saat menangis otot wajah, otot kelopak mata, otot bibir, otot pipi, bahkan otot paru-paru kita pun ikut bekerja.

Pernahkah anda merasa ingin meluapkan emosi anda dan ingin menangis namun tertahan? Jika ya, itulah yang dinamakan Crying Syndrome.

Hal ini merupakan gejala tubuh yang muncul karena kita bingung saat diharuskan membuat keputusan, cenderung tidak mampu atau salah dalam mengambil keputusan, tidak bisa berpendapat, memiliki amarah yang ditahan, terjebak dalam suatu masalah di masa lalu, dan tertekan.

Seperti yang tadi telah kita bahas tentang otot yang bekerja saat menangis, Crying Syndrome ini akan memiliki efek pada bagian tubuh yang sama seperti saat kita menangis, yaitu pada kepala, leher, dan dada.

Rasa sakit yang dapat muncul diantaranya, asma, pusing, migrain, bronkitis, mara berair, mata kabur, sinusitis, masalah pada tenggorokan, otot punggung dan leher kaku, menggigit bibir, gigi saling bergertak, dan masalah yang berhubungan dengan mulut (misalnya sariawan).

Ketidakseimbangan antara emosi positif dan emosi negatif, yang cenderung mengarah pada emosi negatif yang membuat kita terkadang merasakan rasa sakit tersebut. Nah, maka dari itu kita perlu menyeimbangkan emosi positif dan negatif dengan cara melepaskan emosi negatif yang kita miliki sehingga kita dapat tetap berada di emosi positif.

Apakah anda pernah mengalami hal-hal tersebut? Pasti tidak nyaman yaaa...

Tenang, saya punya solusinya, eitss, tapi kita selesaikan dulu pembahasan tentang 5 Body Syndrome ini, karena masih banyak lagi rasa sakit yang disebabkan oleh hal lainnya.. Sampai jumpa di artikel berikutnya...

Coach Andrew Peterson, Life Coach-nya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun