Mohon tunggu...
Ayu Sri
Ayu Sri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Komunikasi, Alam, dan Ruang Publik

27 September 2017   22:38 Diperbarui: 27 September 2017   22:44 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemahaman mengenai pengertian komunikasi lingkungan

Komunikasi lingkungan dapat diartikan sebagai perbincangan mengenai topik yang luas mengenai lingkungan. Contoh: Perbincangan mengenai global warming. Perbincangan ini akan menjadi beragam jika didiskusikan lebih lanjut. Dalam perbincangan tersebut, melibatkan aksi simbolik yang berarti aksi yang menggunakan simbol-simbol, bahasa, gambar, dan lain sebagainya. Digunakan pula bahasa yang mampu mempersuasi. Bahasa yang tidak hanya mengatakan suatu hal tetapi bahasa yang seolah-olah melakukan suatu hal. Bahasa itu selanjutnya dapat mempersuasi pembacanya.

Tokoh komunikasi shanon weaver mengasumsikan komunikasi suatu bentuk penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Tidak hanya sebatas itu, aksi simbolik tidak berbicara sekedar penyampaian pesan komunikator ke komunikan. Lebih jauh dari itu yaitu cara pesan menimbulkan arti, pemaknaan, dan mengarahkan kita ke hal yang lebih luas. Komunikasi lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu praktis dan konstitutive. Komunikasi lingkungan prakmatis berbicara mengenai cara penyelesaian masalah mengenai lingkungan. Berbeda dengan halnya komunikasi lingkungan konstitutive berbicara cara membangun pemahaman tentang masalah-masalah lingkungan yang terjadi.

Dapat disimpulkan, pemahaman mengenai komunikasi lingkungan berarti penyampaian informasi yang selanjutnya akan menimbulkan pemahaman, pemaknaan, dan mampu mendorong atau mengarahkan orang melakukan tindakan untuk menanggapi masah lingkungan. Dalam penyampaian informasi dibangunlah pemhaman-pemahaman bersama mengenai masalah lingkungan dan selanjutnya dipikirkan cara penyelesaian masalah-masalah lingkungan tersebut.

Pemahaman mengenai komunikasi, lingkungan, dan ruang publik

Komunikasi sebagai sarana dalam membangun pemahaman tentang alam. Ruang publik dapat berarti fisik dan non fisik. Sehingga, pentingnya komunikasi dan ruang publik untuk individu agar dapat saling berdiskusi tentang lingkungan.

Alam, Komunikasi, dan Ruang Publik

1. Komunikasi manusia menggunakan aksi simbolik

Komunikasi manusia merupakan tindakan simbolis karena kita memanfaatkannya bahasa dan simbol lainnya untuk membangun diskusi, pemahaman, dan penilaian isu lingkungan untuk dikomunikasikan sehingga, dapat menarik perhatian publik untuk memperbincangkan dan memikirkan isu lingkungan yang ada.

2. Mediating "Nature"

Setiap orang mengartikan alam secara berbeda. Ada beberapa orang yang menganggap alam sebagai sahabat. Adapula yang menganggap alam sebagai hal yang mengerikan atau musuh. Oleh karena itu, dalam memahami isu lingkungan tiap orang berbeda hingga penanganan yang berbeda. Hal ini terkadang menjadi perdebatan dan kontroversi.

3. Ruang Publik sebagai Ruang Diskursif

Ruang publik tidak melulu ruang secara formal tetapi bisa juga secara informal. Terdiri dari orang-orang yang berbeda dan diimplementasikan dalam kegiatan nyata seperti konferensi media, penyampaian surat ke editor untuk diterbitkan dari hasil diskusi. Sebagai bentuk diskusi atau demokrasi komunikasi untuk pertukaran pikiran untuk menganggapi isu lingkungan.

Warga dan Kelompok Masarakat

Untuk menyampaikan isu lingkungan dan usaha penanganannya akan lebih didengarkan oleh pemerintah pusat, jika hal itu dilakukan oleh gabungan sekelompok masyarakat yang memiliki power. Hal ini juga akan menjadi perubahan lingkungan yang efektif. Biasanya kelompok masyarakat ini membahas suatu hal mengenai isu lingkungan.

Kelompok Lingkungan

Kelompok lingkungan sering dijumpai sebagai saluran komunikasi yang kerap membahas mengenai lingkungan. Contoh: Organisasi konservasi internasional. Kelompok ini berusaha menarik perhatian media untuk membahas berbagai masalah seperti global warming atau penghancuran hutan hujan tropis. Ratusan organisasi lokal bergabung dan terbentuklah organisasi peduli lingkungan dalam skala nasional dan internasional. Kelompok ini mencoba melakukan berbagai penyelamatan bumi. Oleh karena itu perlu dipikirkan strategi, kerjasama media, dan perbaikan serta pengelolaan ke depannya.

Ilmuan dan Wacana Ilmiah

Ketika para ilmuan mulai menemukan CFC untuk pendingin ruangan, pendingin kulkas, dan lainnya. Hal itu menyebabkan beberapa masalah yang berdampak pada lapisan ozon. Lapisan ozon menjadi penyaring sinar ultraviolet. Akan tetapi, karena adanya kerusakan pada lapisan ozon yang disebabkan CFC hal ini berdampak pada kanker kulit, mata, tumbuhan dan mamalia. Muncullah laporan ilmiah yang membahas mengenai perdebatan mengenai penemuan dan permasalah yang ditimbulkan sampai berakibat pada kesehatan manusia dan kelestarian alam hayati. Laporan ilmiah ini berdasarkan penelitian yang dilakukan. Akan tetapi laporan ini biasanya ditentang karena bersimpangan dengan teori lama atau ideologi. Contoh: penelitian tentang lapisan ozon pada tahun 1993 sempat tidak dipercaya atau ditentang.

Korporasi dan Pelobi Bisnis

            Mulai mendiskusikan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan dari usaha bisnis dan industri. Berusaha dilakukan diskusi dan menarik kesimpulan dari hasil diskusi. Di sisi lain, industri dan asosiasi dagang berusaha mempertahankan praktik kegiatan industri dan mencoba melobi peraturan lingkungan.

Kelompok Anti Lingkungan

            Adanya anggapan bahwa ideologi kepedulian mengenai alam (enviromentalisme) akan merugikan pertumbuhan ekonomi dan industri. Beberapa pihak juga merasa dirugikan seperti masyarakat yang tinggal di tanah publik seperti taman nasional atau padang rumput merasa terbatas dalam penggunaan lahan ini.  Beberapa laporan seperti penangkar ternak, penambang, dan pengguna lainnya yang terbiasa menggunkan tanah publik seperti lahan pribadi mulai di kritik dan di kecam sehingga mereka merasa terancam atas hak dan penghidupan mereka.

Jurnalisme media dan lingkungan

            Media berita bertindak tidak hanya sebagai suara dalam liputan isu mereka dan acara tapi sebagai saluran untuk suara lain yang berusaha mempengaruhi sikap publik. Media memiliki kekuatan konstitutif  karena media mempunya kekuatan agenda setting. Istilah agenda setting mengacu pada efek media pada persepsi publik tentang arti penting atau kepentingan. Media berita memilih suatu isu untuk perhatian pembaca atau pemirsa dan menetapkannya menjadi agenda publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun