Mohon tunggu...
Agnes Amalia Rosa
Agnes Amalia Rosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Be kind, be humble, be the love - SM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Perbedaan Media Digital dan Media Analog

20 September 2021   11:15 Diperbarui: 20 September 2021   11:40 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : PEXELS/pixabay

Semakin berkembangnya zaman, media analog mulai tergantikan oleh media digital. Media analog dan media digital pada dasarnya memiliki persamaan dan perbedaan.

Media analog merupakan media tradisional yang biasanya memiliki wujud fisik berupa cetakan. Sedangkan media digital berbasis pada internet.

Persamaan media analog dan media digital yaitu sama-sama menyajikan tulisan yang jelas, ringkas, lengkap, dan benar.

Perbedaan dari media analog dan digital yaitu dalam media digital, pembaca tidak hanya bisa membaca namun juga dapat berinteraksi. Sedangkan media analog hanya satu arah.

Selain itu, informasi yang disajikan dalam media digital mudah diakses sedangkan media analog memakan waktu yang lebih lama.

Dalam buku Writing For Digital Media, Brian Carroll menyebutkan bahwa dalam media digital penulis memiliki peran yang penting yaitu :

  • Komunikator pesan. Keterampilan yang dibutuhkan ketika menjadi komunikator pesan adalah menyampaikan pesan secara provokatif.
  • Pengelola informasi. Penulis digital yang baik dapat membantu pembaca dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.
  • Interpreter. Penulis digital harus mampu menginterpretasikan pesan dengan tepat sesuai dengan medianya.

Aspek Pendukung

Dalam media digital, Brian Carroll menyebutkan terdapat aspek pendukung yang perlu diketahui.

Kredibilitas

Peran penting penulis digital yang sudah disebutkan di atas mengandalkan kredibilitas. Kredibilitas menyebabkan adanya penelitian lebih dalam dikarenakan dalam jangka panjang, terdapat penurunan pembaca surat kabar.

Internet yang semakin berkembang juga menyebabkan adanya penelitian lebih lanjut terkait kredibilitas.

Sebagian orang menganggap apa yang mereka temukan dalam internet lebih kredibel dibandingkan dengan yang ditemukan dalam media analog.

Bias

Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa kredibilitas berhubungan dengan bias. Maksudnya adalah adanya perspektif penulis daripada faktanya sehingga informasi tersebut tidak obyektif.

Identifikasi

Identifikasi merupakan aspek kunci dalam komunikasi yang dapat digunakan penulis untuk memahami bagaimana blog dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dari pembaca.

Transparansi

Penulis digital harus memahami transparansi dalam teknik dan prinsip menulis digital.

Akuntanbilitas

Akuntanbilitas mensyaratkan bahwa berita organisasi menjelaskan organisasi itu sendiri serta tentang bagaimana mereka beroperasi dan seperti apa pelayanannya terhadap kepentingan publik.

Meningkatkan Kredibilitas

Terdapat beberapa aspek yang dapat meningkatkan kepercayaan diri penulis yaitu navigasi yang mudah digunakan, desain situs yang user-friendly, grafis yang berkualitas tinggi, menulis dengan baik, informasi kontak yang lengkap di setiap halaman dan cara untuk mendapatkannya, keahlian dalam tiap subjek, link dari website lain yang relevan dengan topik.

Selain kepercayaan diri dari penulis, elemen dan visual dari website juga membantu untuk meningkatkan kredibilitas. 

Elemen tersebut diantaranya yaitu :

  1. Memastikan tidak ada kesalahan ketik.
  2. Memiliki nama organisasi pada URL.
  3. Membedakan tulisan antara informasi dan iklan.
  4. Mengidentifikasikan sumber yang jelas.
  5. Navigasi yang intuitif.
  6. Memeriksa ada tautan yang rusak atau tidak.
  7. Memastikan grafik dan unduhan.
  8. Memberikan tautan afiliasi organisasi yang lain.

Mudah Dibaca dan Dipindai

Penulis digital harus mampu menemukan poin tulisannya, karena poin yang berkaitan akan muncul di layar mesin pencarian.

Selain itu, pembaca pada umumnya lebih menyukai membaca tulisan yang ringkas dan jelas. Oleh karena itu dibutuhkan layering yang mana memungkinkan pembaca untuk sesuai yang mereka inginkan.

Informasi yang termasuk dalam layering yaitu judul atau headlines, satu kalimat pembuka atau teaser, ringkasan artikel berita, visual berupa foto atau grafis, audio atau klip video, cerita yang sesuai, serta link yang sesuai dengan topik.

Agar tulisan lebih banyak dibaca, terdapat beberapa elemen yang bisa dilakukan oleh penulis yaitu :

  • Meletakkan navigasi di bagian atas halaman beranda.
  • Membuat paragraph yang lebih pendek.
  • Menggunakan format satu kolom.
  • Menebalkan ringkasan tulisan.
  • Memperhitungkan durasi iklan.
  • Memperhatikan ukuran foto.
  • Menggunakan foto yang jernih dan jelas. Bisa juga menggunakan foto yang menunjukkan wajah.
  • Menyampaikan informasi fakta, nama, dan tempat.
  • Dapat menambahkan teks animasi.
  • Menggunakan font yang mudah dibaca. Contohnya Arial, Courier, Georgia, dan Verdana.

Tautan

Sebagai pembuat konten, penulis digital perlu memikirkan apa yang ingin dicari oleh pembaca.

Tautan membantu memudahkan pembaca untuk dapat melompat ke dalam informasi lain serta sebagai penyedia akses informasi ke seluruh web.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun