Golkar diantaranya adalah Kantor DPD golkar Kalimantan Selatan dan Kantor DPRD Banjarmasin. Tak hanya itu, perusakan yang dilakukan masa juga merambat hingga pembakaran bangunan komersial, bioskop serta hotel yang diketahui sebagai tempat para simpatisan menginap. Pada saat kejadian kondisi Banjarmasin sangat mencekam, kerusuhan memenuhi sudut Banjarmasin. Pemadaman listrik saat itu juga menambah kelas suasana Banjarmasin saat itu.
Selain kerusakan yang terjadi pada infrastruktur dan bangunan-bangunan komersil, tragedi tersebut menyebabkan banyak korban jiwa. Anehnya, jumlah korban jiwa akibat tragedi ini tidak diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan masyarakat merasa bahwa tragedi ini ditutup-tutupi oleh pemerintah. Menurut data resmi pemerintahan Orde Baru saat itu, disebutkan bahwa korban jiwa akibat tragedi ini adalah 24 orang meninggal dan 36 orang luka-luka.Â
Namun data yang disampaikan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Berbagai ormas melakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui jumlah korban sebenarnya. Beberapa pendapat lain, misalnya Tim Advokasi Korban Kerusuhan Banjarmasin pada tahun 2000 menyebutkan bahwa korban meninggal sebanyak 238 orang dan luka-luka sebanyak 1500 orang, selanjutnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada tahun 2002 menyatakan bahwa korban meninggal sebanyak 140 orang dan luka-luka sebanyak 1000 orang. Meskipun jumlah korban masih belum pasti jumlahnya, namun dapat diketahui bahwa jumlah korban dari kerusuhan itu lebih banyak dari apa yang dinyatakan oleh pemerintah pada masa itu. Selain korban meninggal dan luka-luka, kerusuhan itu juga menyebabkan banyak korban yang hilang tanpa meninggalkan jejak apapun.
Kerusuhan pada tregedi ini berkahir setelah pemerintah pusat mengirimkan pasukan militer untuk menenangkan situasi tersebut. Tragedi ini meninggalkan dampak yang mendalam bagi masyarakat Banjarmasin. Selain kerugian materi yang diakibatkan dari perusakan, pembakaran ratusan bangunan dan fasilitas umum yang menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah. Kegiatan ekonomi Banjarmasin setelah kejadian ini juga menjadi terhambat. Kemudian tragedi ini juga meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat serta keluarga korban yang ditinggalkan.
KESIMPULAN
Tragedi Jumat Kelabu merupakan tragedi berdarah yang cukup meninggalkan luka bagi masyarakat Banjarmasin serta keluarga korban yang ditinggalkan. Perlu digaris bawahi bahwa penyebab utama kerusuhan ini adalah masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan Orde Baru saat itu dimana didalamnya ada campur tangan partai penguasa Golkar yang melakukan berbagai kecurangan dan intimidasi pada tahun 1997. Hal ini kemudian diperparah dengan sikap arogan aparat keaman dan satgas Golkar yang dianggap mengganggu ibadah shalat Jum'at umat muslim saat itu. Hingga saat ini belum ada kejelasn mengenai asal mula kerusuhan itu terjadi serta jumlah pasti dari korban akibat tragedi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Calista Aziza. Senin, 23 Mei (2022) 23 Mei 1997: Kerusuhan Berdasarh, Tragedi Jumat Kelabu Banjarmasin
Eris Kuswara. 23 Mei (2023) Tragedi Berdarah "Jumat Kelabu" Peristiwa Kelam Pemilu 1997 Banjarmasin.