Mohon tunggu...
Agnes Arisandi
Agnes Arisandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 8, Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Indonesia. Saya hobi menulis & membaca, bercita-cita sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intip Kegiatan Kampus Mengajar di SDN Cikahuripan

1 Februari 2024   14:47 Diperbarui: 1 Februari 2024   14:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Mahasiswa Jurusan Pendidikan dan sedang menempuh kuliah di Universitas Pendidikan, Saya sangat antusias mengikuti Program Pemerintah yaitu Kampus Mengajar, yang dimentori langsung oleh tokoh-tokoh ahli di Bidangnya.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 5 bulan, dimulai dari kegiatan pembekalaan sampai kegiatan Penarikan kembali mahasiswa.

Awalnya, saya sangat merasa ragu dapat melaksanakan kegiatan tersebut mengingat ternyata saya mendapatkan lokasi kegiatan yang cukup jauh dari Kost dan kampus saya. Untuk menempuh perjalanan dari Kost ke SDN Cikahuripan akan memakan waktu kurang lebih 2 jam apabila menggunakn sepeda motor, dan 2 jam lebih apabila menggunakan Transportasi umum, karena harus menggunakan Angkutan umum dan Kereta Lokal Bandung tujuan stasiun Cicalenfka.

Alih-alih mengundurkan diri, saya justru mendapati kabar bahwa teman setim saya juga merupakan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, yang terdiri dari 5 orang. Dengan sangat bersemangat, kita semua akhirnya memutuskan untuk mencari Kontrakan yang dekat dengan Lokasi mengajar, sehingga kita dapat menopang Biaya hidup selama 5 bulan secara bersama-sama. 

Kegiatan Awal adalah observasi sebagai tindakan perkenalan diri dan lingkungan Sekolah tempat kita mengajar. Dalam tahap ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ada banyak siswa di SDJ Cikahuripan yang belum lancar membaca dan menghitung, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian, kita juga mengobservasi lingkungan sekolah yang cukup bersih, namun kurang dalam merawat dan menjaganya. Perpustakaan yang sangat tidak beraturan, membuat tidak optimalnya fungsi perpustakaan untuk siwa ri sana. Begitupun UKS, Hanya terdapat ruangan yang justru Menjadi terbengkalai karena kurang adanya perawatan yang tepat.

Dari hasil Observasi tersebut, Kita akhirnya menyimpulkan beberapa kebutuhan sekolah :
Metode Pembelajaran baru
Metode pembelajaran baru dibutuhkan untuk membantu siswa yang masih tertinggal dalam hal literasi dan numerasi. Metode yang tidak monoton dan harus disukai siswa, namun tetap fokus dalam tujuan pembelajaran, agar dapat membantu siswa yang belum mahir membaca, menghitung perkalian dan pembagian serta menyelesaikan soal matematika dalam bentuk cerita. Metode ini  berupa program yang nantinya harus aktif dan rutin dilakukan.

Pengenalan Penggunaan Media Teknologi terhadap siswa

Hal ini dirasa penting agar siswa tetap mengikuti perkembangan zaman, dan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan bijak, baik dan benar. Mengajarkan siswa agar dapat memilah konten-konten yang mana yang bermanfaat dalam dunia pendidikan dan masa depan siswa.
Perbaikan/Pembaruan Fasilitas Sekolah
Faktanya, SDN Cikahuripan memiliki beberapa Fasilitas yang sangat memadai, hanya saja kurang dimaksimalkan fungsi dan lokasinya. Contohnya, Sekolah ini memiliki gedung yang seharusnya difungsikan sebagai UKS, namun karena tidak tertata, pada akhirnya gwdung dibiarkan kosong dsn terkunci. Sekolah ini juga memiliki beberapa Toilet namun masih kurang bersih. Dan, sekolah memiliki perpustakaan yang terdapat banyak media pembelajaran yang seharusnya dapat digunakan dengan sangat baik apabila terawat, namun justru berceceran dan dibiarkan berdebu, sehingga banyak media pembelajaran yang akhirnya rusak. Perpustakaan juga terbilang sangat tidak rapi. Selain itu, sistem meminjam dan mengembalikan buku juga belum efektif. Selain perbaikan, perpustakaan perlu diperbarui sistem penggunaannya, agar siswa dapat dengan nyaman menggunakan perpustakaan dan disiplin dalam meminjam maupun mengembalikan buku.

Media Pembelajaran Baru
Agar media pembelajaran tidak monoton, belajar tidak hanya melalui buku. Dalam hal Literasi pun, tidak selalu dengan metode membaca. Dapat dengan metode mendengarkan maupun menonton / menyimak. Jadi, dalam hal ini dirasa bahwa SDN Cikahuripan memerlukan media pembelajaran baru yang lebih efektif digunakan dan tentunya lebih inovatif.

Lingkungan sekolah dengan basis Pola Hidup Bersih dan Sehat

Untuk menunjang kenyaman sekolah, sebaiknya SDN Cikahuripan juga menciptakan lingkungan sekolah yang lebih hijau dengan ditanamkannya berbagai tumbuhan, selain menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, hal ini tentu saja lebih indah dipandang sehingga siswa akan lebih menyukai lingkungan sekolah. Siswa juga dibimbing agar dapat lebih menjaga dan ikut merawat lingkungan sekolah layaknya lingkungan rumah. Selain lingkungan luar sekolah, lingkungan dalam kelas juga perlu diperhatikan agar menerapkan lingkungan kelas dengan basis PHBS. Ruang kelas harus tertata rapi, dan setiap hari harus dibersihkan dengan alat kebersihan minimal sapu dan juga kain pel.

Program Khusus Literasi
Melihat banyaknya siswa yang masih buta huruf, membuat kami berpikir bahwa sekolah membutuhkan sebuah program yang hanya dikhususkan bagi mereka yang belum mampu membaca dan menulis. Karena siswa yang belum mampu ini sangat membutuhkan perhatian khusus agar tidak terus tertinggal dengan teman teman sebayanya.

Perancangan Program
Dengan hasil Analisis kebutuhan sekolah tersebut, kami memutuskan untuk merancang beberapa Program yang akan kami lakukan dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan, dan program yang dirancang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk SDN Cikahuripan, baik siswa, guru, maupun staff-staff lainnya.
Beberapa Program tersebut ialah :
GEMAS (Gerakan Membaca Sebanyak Lima Halaman)
Program ini diperuntukan kepada siswa dari kelas 1-5 dengan tingkat bacaan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, bacaan yang diberikan kepada kelas 1-2 adalah bacaan-bacaan ringan yang terdapat banyak gambar sehingga menarik siswa untuk menyukai kegiatan literasi. Dalam beberapa kesempatan, mahasiswa bertugas membacakan dan siswa sebagai pendengar yang menyimak wacana tersebut. Kemudian, siswa diminta untuk menyimpulkan hasil bacaan yang dibacakan oleh kami, atau diminta untuk menceritakan kembali dengan maju ke depan kelas. Kemudian pada kelas 3-5, Siswa diberikan buku yang mereka minati namun dengan kapasitas yang lebih banyak tulisan dibanding gambar. Siswa diberikan waktu 15-20 menit untuk membaca sebuah bacaan sebanyak 5 halaman, kemudian siswa diberikan pertanyaan soal wacana tersebut. Soal berbasis 5W + 1H (Where,When,Who,Why) + (How). Hal ini diharapkan melatih siswa untuk terbiasa menyelasaikan soal pertanyaan serupa, dan juga menarik sebuah kesimpulan dari bacaan tersebut.

KUMATH (Kuis Matematika)
Sesuai dengan judulnya, kegiatan ini berbasis kuis Matematika untuk melatih kemampuan numerasi siswa dari kelas 1-5. Kegiatan ini dilaksanakan 15 menit sebelum bel pulang sekolah. Kuis pun bermacam macam levelnya, tergantung tingkatan kelas. Dari mulai penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Kemudian juga soal matematika berbentuk cerita.

Les Private
Program ini kami rancang dan kami khususkan kepada siswa yang belum mampu membaca dan mengenal huruf dimulai dari kelas 3-5. Satu mahasiswa bertanggung jawab untuk 2-3 siswa yang belum mampu membaca dan mengenal huruf. Metode yang kami gunakan pengenalan huruf, belajar menulis, mengeja, dan juga metode pemanfaatan teknologi untuk mengenalkan aplikasi belajar baca & juga media pembelajaran interaktif yang lebih menarik agar siswa lebih termotivasi dan semangat dalam belajar karena menggunakan media yang tidak monoton dan membosankan.

Literasi Bersama
Program ini dilaksanakan secara serentak dan bersamaan pada hari Jumat, diikuti siswa kelas 3 sampai 5. Pada program ini, mahasiswa lah yang membacakan sebuah wacana, dan siswa bertugas mencatat rangkuman dari teks yang dibacakan.
Pengelolaan Perpustakaan dan Pojok Baca
Program ini kami laksanakan demi memperbaiki fungsi fasilitas sekolah dan menciptakan kenyamanan membaca dan belajar di perpustakaan, bagi siswa maupun guru.
Permainan ular tangga sebagai Program Belajar Numerasi
Program ini dibuat untuk melatih numerasi siswa sambil bermain, agar antusias siswa lebih meningkat maka dikemas dalam bentuk permainan.
Media literasi Pohon GELIS (Gerakan Literasi)
Media ini kami buatkan dan untuk siswa menyimpan hasil bacaannya kemudian ditempel pada Pohon Gelis yang kami buat dalam bentuk Spanduk dengan desain yang menarik. Nantinya, siswa dapat membaca hasil bacaan teman-temannya, sehingga membiasakan siswa untuk melakukan literasi.
Pembelajaran Berbasis Teknologi
Pada program ini kami bertujuan mengenalkan teknologi kepada siswa, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Mengajarkan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar.
Pembuatan Media Informasi MADING (Majalah Dinding)
Media MADING kamu buatkan agar sekolah memiliki media Informasi yang dapat digunakan secara efektif. Dengan memanfaatkan bahan yang mudah ditemukan.
Gebyar Ramadhan
Program berikut kami rancang dalam rangk menyambut Bulan suci Ramadhan, sebagai program tambahan. Program ini diharapkan mampu membuat siswa lebih semangat belajar karena akan ada juara pada setiap lomba yang diselenggarakan pada program ini.
Kerja Bakti
Untuk meningkatkan kekompakan antar siswa, terciptalah program ini. Pada pelaksanaannya, siswa saling bahu membahu membersihkan halaman sekolah dengan semangat. Selain untuk kebersamaan, kegiatan ini juga menimbulkan kebiasaan baik agar siswa sering menjaga kebersihan lingkungan dimanapun mereka berada.

Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program
Berikut adalah Refleksi yang kami dapatkan selama mengikuti Kampus Mengajar selama kurang lebih 4 Bulan :
Jadi lebih memahami cara belajar siswa yang bermacam-macam dan berbeda-beda
Memahami pengaruh kondisi siswa dengan hasil Belajar
Mengetahui Cara cepat siswa menghafal atau mengingat sebuah Rumus ataupun bacaan
Mengetahui Cara yang disukai siswa untuk belajar sesuatu
Mengetahui Pelajaran yang disukai siswa
Mengetahui Cara memperkenalkan Teknologi dan perkembangannya kepada siswa
Memahami batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh diberi kepada siswa
Dari hasil uraian diatas, maka dapat dihasilkan lagi apa saja yang dapat kami lakukan untuk menghasilkan hasil yang baik, diantaranya sebagai berikut :
Membuat program dengan metode yang disukai siswa
Membuat Program dengan berbasis permainan agar siswa lebih rileks
Membuat Progam yang bukan hanya disukai siswa, tetapi juga harus yang dibutuhkan siswa
Melaksanakan semua program dengan semaksimal mungkin
Dengan metode di atas, kemudian menghasilkan hasil diantaranya :
Siswa menemukan cara baru untuk belajar
Siswa mengikuti perkembangan teknologi
Siswa mulai memahami bahwa teknologi tidak selalu berdampak buruk
Siswa lebih bijak dalam menggunakan teknologi
Siswa termotivasi untuk mempunyai Pendidikan setinggi mungkin
Siswa mempunyai cita-cita yang lebih tinggi lagi
Pikiran dan wawasan siswa menjadi jauh lebih luas

Dari hasil metode di atas pula, dihasilkan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan bahan evaluasi, antara lain sebagai berikut :
Sebaiknya sebuah program tetap harus dipikirkan matang-matang sebelum dieksekusi.
Beberapa program yang berbasis teknologi, terkadang membuat siswa menjadi kecanduan sehingga meninggalkan buku ajar, sebaiknya siswa tetap diajarkan untuk tetap menggunakan buku walaupun sudah ada Teknologi.
Dalam Program Les Private, terdapat beberapa siswa yang menjadi iri karena mahasiswa menyimpan perhatian khusus kepada siswa yang masih belum mahir membaca. Sebaiknya hal ini dapat dihindari dengan menciptakan Program yang tidak menimbulkan rasa iri kepada siswa lain.
Beberapa program yang disajikan dengan permainan justru membuat siswa ingin terus bermain setiap kali pertemuan. Sebaiknya Ketika memulai program harus ditegaskan kepada siswa bahwa esensi permainan tersebut adalah untuk belajar, maka Belajar adalah hal yang utama.
Sebagai pendamping guru, mahasiswa harus lebih peka terhadap situasi siswa, belajar memahami kepribadian siswa yang akan berdampak pada proses pembelajaran, dan memahami bahwa siswa masih perlu banyak bimbingan dan pasti melakukan kesalahan yang terkadang berulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun