Dengan kumandang slogan 'kopi dan senja' atau 'kopi dan hujan' atau 'kopi dan gula' (whatever it is, you name it), anak indie berbondong-bondong menyerbu kedai kopi juga mendekatkan diri kepada sang kopi. Tentunya para pengusaha melihat ini sebagai sasaran empuk.
Kadang para anak indie pesan kopi via go-food dan diminum di atas loteng. Atau di teras rumah ketika sedang hujan ditemani lagu yang mendayu-dayu. Pokoknya di mana ada kopi, semua suasana menjadi sendu. Indie banget deh, pokoknya.
Saya yakin kedepannya akan lebih banyak lagi kedai kopi yang bermunculan. Saya sih senang-senang saja, karena itu berarti lapangan kerja semakin terbuka dan saya bisa menikmati es kopi susu yang lebih beragam.
Semoga nanti ada kedai kopi yang berani menyediakan kopi unik, seperti kopi rasa diputusin pacar (pahit mampus), kopi rasa nunggu gajian (manis-manis anyep) dan rasa-rasa unik lainnya. Atau mungkin dengan cara marketing yang unik, seperti beli kopi gratis istri, atau beli kopi bonus tanah di Kalimantan. Who knows? Let's wait and see.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H