Implementasi Nilai Moral Masyarakat untuk Mencegah Vandalisme

Contoh vandalisme yang sering ditemukan adalah dalam bentuk tulisan, coretan, grafiti dan gambar-gambar yang kurang sopan serta tidak senonoh, nama orang, dan kata-kata yang mengandung SARA. Para siswi juga menyatakan bahwa tindakan vandalisme termasuk tindakan yang melanggar nilai norma dengan data sebesar 75%.  Menurut mereka norma yang paling dominan dilanggar oleh masyarakat  adalah norma kesopanan dan norma hukum. 

          Sebelum mencari solusi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi vandalisme, kita harus mengetahui lebih dalam terlebih dahulu mengenai faktor-faktor penyebab vandalisme. Faktor-faktor penyebab vandalisme adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh pergaulan dengan teman sebaya. Korban yang merasa nyaman dan percaya kepada teman-temannya akan dengan mudah terpengaruh oleh oknum-oknum yang melakukan vandalisme.

2. Orang tua, teman-teman, dan lingkungan sekitar yang kurang peduli sehingga pelaku melakukan vandalisme sebagai bentuk pelarian

3. Terpengaruh oleh film dan video game. 

4. Kurangnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap vandalisme, sehingga masyarakat cenderung mengabaikannya dan tidak ditegur.

Setelah faktor-faktor tersebut, hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan kegiatan yang positif bisa berupa olahraga, seni, atau organisasi.

2. Menerapkan sanksi yang tegas baik sanksi sosial maupun sanksi hukum. 

3. Orang tua harus memberikan pengawasan dan pendidikan kepada anaknya.

4. Melakukan pendekatan dengan keluarga.