Mohon tunggu...
Agmalia PWK Universitas Jember
Agmalia PWK Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memiliki rasa ingin tau yang cukup tinggi dan mau belajar serta berproses untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penurunan Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor Pertanian Jember

18 September 2023   13:22 Diperbarui: 18 September 2023   13:26 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi wilayah sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakatnya sehingga dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan kondisi perekonomian suatu wilayah. Ekonomi suatu wilayah dapat dikatakan lebih baik jika kegiatan ekonomi masyarakat berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasa. 

Penurunan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu masalah ekonomi yang harus diatasi oleh pemerintah daerah agar perekonomian daerah tetap stabil. Penurunan pertumbuhan ekonomi berarti terjadi penurunan nilai dan jumlah produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Sumber Daya Modal.

Pada tahun 2020, Kabupaten Jember mengalami penurunan ekonomi dalam sektor utamanya yaitu sektor pertanian yang menyentuh angka minus 1,07% dan pada tahun 2021 menyentuh angka minus 0,11%. Padahal perekonomian Kabupaten Jember ditunjang oleh sektor pertanian sebesar 26,01% dengan penggunaan lahan didominasi untuk kegiatan pertanian sebesar 51,47% dari total luas wilayah Kabupaten Jember. 

Penyebab sektor pertanian menurun di Kabupaten Jember antara lain kegiatan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, keterbatasan dalam memperoleh alat dan bahan penunjang dan pendukung dalam proses produksi, dan kebijakan/ aturan yang masih lemah mengenai tata kelola lahan pertanian dan proses lanjutannya. 

Sehingga, diperlukan upaya dari pemerintah untuk mengatasi penurunan di sektor pertanian yaitu dengan meninjau kembali kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember untuk menentukan lokasi pertanian yang disesuaikan dengan tanaman dan kondisi wilayah sehingga dapat mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. 

Selain itu, penyediaan alat seperti cultivator, mesin penanam bibit, alat pemupuk dan pengendali hama serta bahan penunjang proses produksi pertanian seperti bibit, pupuk, pembasmi hama dan lainnya juga perlu disiapkan supaya proses pertanian dapat berjalan dengan optimal dan efisien serta kualitas hasil panen dapat unggul dan sangat baik.

Salah satu penyebab terjadinya penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian yaitu disebabkan oleh urbanisasi. Banyaknya penduduk yang melakukan mobilisasi juga menjadi penyebab terjadinya penurunan PDRB.. 

Urbanisasi dapat terjadi karena adanya faktor pendorong yaitu keterbatasan lapangan pekerjaan yang menyebabkan menurunnya perekonomian masyarakat dan juga lahan pertanian yang semakin menyempit. Sehingga, diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan pada sektor pertanian yaitu Pemerintah Jember harus menyejahterakan Sumber Daya Manusia (SDM). 

Kebanyakan Sumber Daya Manusia (SDM) masih minim akan pengetahuan dan skill, hal ini menyebabkan pertanian belum bisa maju dan masih menggunakan konsep pertanian tradisional. Sehingga, diperlukan peran pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan skill, pengetahuan, dan keterampilan di bidang pertanian. 

Selain itu, pola pikir dan pandangan masyarakat juga harus berubah ke arah yang lebih maju dan modern seiring dengan perkembangan zaman saat ini. Salah satunya dengan mengembangkan suatu produk hasil olahan pertanian seperti tepung, olahan makanan dan minuman, dan lain sebagainya. Pemerintah juga ikut andil dan berperan dalam meningkatkan produksi dan ekspor untuk menambah devisa atau pemasukan daerah dan menetapkan harga yang sesuai dengan kebijakan yang telah ada.

Dalam upaya peningkatan produksi pertanian perlu diimbangi dengan distribusi yang optimal. Tanpa distribusi, kegiatan produksi tidak akan membuahkan hasil yaitu kegiatan konsumsi. 

Salah satu masalah dalam distribusi yaitu jarak karena dalam melakukan mobilisasi pastinya diperlukan biaya dan waktu. Untuk mengurangi biaya tersebut diperlukan kemudahan akses transportasi dan jalan antar wilayah. Selain itu, pemasaran juga harus diperhatikan dalam peningkatan produksi. 

Permasalahan yang terjadi saat pemasaran yaitu terbatasnya pasar dan informasi pasar serta kurangnya kualitas dari produk. Sehingga, diperlukan peran pemerintah yang didukung oleh pemanfaatan teknologi, seperti internet, sehingga jangkauan dari target pasar bisa luas hingga ke internasional. 

Selain itu, para petani juga bisa menjual produk melalui via online seperti pemasaran web, pemasaran media sosial, dan lainnya. Untuk melakukan pemasaran, juga perlu diperhatikan kualitas produk dan sesuai dengan permintaan pasar agar konsumen dapat merasa puas.

Dari fenomena penurunan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, dapat disimpulkan bahwa penurunan sektor pertanian Kabupaten Jember terjadi karena berbagai faktor seperti SDA dan SDM yang kurang memenuhi serta permasalahan dalam sektor pertanian dalam hal produksi ataupun distribusi. 

Selain itu, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat untuk meningkatkan sektor pertanian karena Kabupaten Jember memiliki potensi dalam sektor pertanian yang berdampak pada kestabilan pertumbuhan ekonomi wilayah Jember.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun