Soekarno siapa yang tidak kenal dengannya. Seorang bapak proklamator Indonesia. Dengan semangat penuh perjuangannya ia telah berhasil meraih kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Dinamika perpolitikan negeri kian panas. Dimulai dari dugaan kasus penistaan agama, makar, juga isu tentang kebangkitan komunis terus berhembus. Berita hoax yang berisikan propaganda tersebar bebas di dunia maya.
Dari kian panasnya suhu politik isu-isu miring berhembus. Yang paling menarik adalah dengan menghembuskan isu komunis terhadap partai penguasa, langsung saja saya sebut PDIP! Alamat kebangkitan PKI kian berhembus ditujukan pada PDIP dengan asumsi bahwasanya bung karno dulu berafiliasi dengan komunis. Luar biasa!
Oleh karenanya aku akan coba menyimpulkan beberapa referensi bacaan yang pernah kubaca. Tidak bermaksud untuk mencuci otak pembaca dengan realita.
Tolong dicatat! kondisi politik saat jatuhnya Soekarno adalah saat dunia barat ingin memerangi paham yg berseberangan dengan ideologi barat.
Semua paham selain kapitalis, saat itu sedang diberangus. Itu sebabnya soekarno difitnah oleh orang-orang yang pro kapitalis dan dianggap sebagai komunis!
Jaman dulu dengan kesimpang siurnya berita sangat sulit sekali dibedakan mana yang benar dan salah. Banyak orang yang tertipu muslihat oleh pemberitaan yang beredar. Bersyukurlah kalian hidup dijaman sekarang, dijaman keterbukaan informasi. Sehingga anda dapat membedakan informasi yang benar dan salah.
Soekarno ingin berjuang sendiri tanpa menggunakan sistem yang ditawarkan Barat. Makanya dia dengan tegas menolak untuk berpihak pada kubu yang sedang bertikai. Kita telah mengetahui setidaknya dari sejarah semiskin-miskinnya dan selapar-laparnya rakyat pada jaman Soekarno. Indonesia berhasil menggerakkan politik dunia!
Terbukti dengan diadakannya Konferensi Asia Afrika! Indonesia berhasil menggerakkan politik DUNIA. Coba bayangkan, gimana ga keren tuh? Itulah yang menjadi kekhawatiran barat terhadap negara-negara di dunia atas reaksinya yang semakin banyak mendukung langkah soekarno.
Bagaimana cara mengentikan supremasi politik yg digerakkan Soekarno melalui Konferensi Asia Afrika?. Caranya cuma satu! Jatuhkan Soekarno!
Nah disitulah permainan dimulai, dunia terus berkecamuk dan bergejolak dengan pertarungan kiri dan kanan. Siapa yang tidak mendukung "kanan" berarti dia kiri. Siapa yang tidak mendukung Kapitalis, berarti dia kiri (komunis). Soekarno adalah seorang Sosialis, bukan Komunis. Kedua gerakan ini sangat berbeda, tapi sama-sama anti kapitalis.
Soekarno pernah mengatakan "aku seorang sosialis bukan komunis. Aku seorang kiri yang menghendaki perubahan kekuasaan kapitalis dan imperialis yang ada sekarang. Kehendak untuk menyebarkan keadilan sosial adalah kiri. Tapi tidak perlu jadi komunis. Bahkan orang kiripun bisa bercekcok dengan komunis. Kiriphobi penyakit takut akan cita-cita kiri adalah penyakit yg kutentang habis-habisan."
Nah pada masa itu, dunia barat dan pahamnya berjuang melawan paham lainnya dan berusaha menunjukkan supremasinya. Seperti yang kita ketahui, Barat menang. "Kiri" kalah. Siapapun yang tak sepaham dengan barat, otomatis dianggap kiri. Waktu berlalu, semua orang melupakan peristiwa sejarah. Dan sejarah selalu ditulis ulang oleh para pemenang dari versi mereka sendiri.
Barat juga berhasil mengadu domba Soviet, memecah belah persekutuan komunis dan memecah semua paham yg berseberangan dengan kapitalis.
Sebaiknya buka kembali buku sejarah dan peristiwa penting yang terjadi jaman Soekarno dulu. Jangan langsung memukul ratakan dan menganggap Soekarno sebagai seorang Komunis. Bagaimanapun juga dia adalah Bapak Proklamator Indonesia dengan ideologi sosialisnya mampu menggerakkan politik dunia.
Tulisan terinspirasi dari pseudosopi.
Serta sumber buku lainnya yang saya pernah baca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H