Soekarno pernah mengatakan "aku seorang sosialis bukan komunis. Aku seorang kiri yang menghendaki perubahan kekuasaan kapitalis dan imperialis yang ada sekarang. Kehendak untuk menyebarkan keadilan sosial adalah kiri. Tapi tidak perlu jadi komunis. Bahkan orang kiripun bisa bercekcok dengan komunis. Kiriphobi penyakit takut akan cita-cita kiri adalah penyakit yg kutentang habis-habisan."
Nah pada masa itu, dunia barat dan pahamnya berjuang melawan paham lainnya dan berusaha menunjukkan supremasinya. Seperti yang kita ketahui, Barat menang. "Kiri" kalah. Siapapun yang tak sepaham dengan barat, otomatis dianggap kiri. Waktu berlalu, semua orang melupakan peristiwa sejarah. Dan sejarah selalu ditulis ulang oleh para pemenang dari versi mereka sendiri.
Barat juga berhasil mengadu domba Soviet, memecah belah persekutuan komunis dan memecah semua paham yg berseberangan dengan kapitalis.
Sebaiknya buka kembali buku sejarah dan peristiwa penting yang terjadi jaman Soekarno dulu. Jangan langsung memukul ratakan dan menganggap Soekarno sebagai seorang Komunis. Bagaimanapun juga dia adalah Bapak Proklamator Indonesia dengan ideologi sosialisnya mampu menggerakkan politik dunia.
Tulisan terinspirasi dari pseudosopi.
Serta sumber buku lainnya yang saya pernah baca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H