Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Kenangan Bersamamu

22 Februari 2017   21:58 Diperbarui: 7 Maret 2017   20:01 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Heh, ngapain bengong aja? Ayuk berangkat." Serunya pelan.

"Eh… ehh…  aku terpesona melihatmu." Aku tergagap.

"Halahhhhh. Yaudah yuk pergi." Balasnya tertawa.

"Pamit ayah bundamu dulu dong akunya."

"Oh iya silahkan."

Aku masuk ke dalam rumahnya dan menemui kedua orang tuanya untuk meminta ijin mengajak putrinya keluar. Mereka mengijinkan sembari berpesan menjaganya dengan baik. Akupun mengiyakan.

Kami berdua bergegas pergi. Kupacu kendaraanku membelah jalan ibukota. Suasana riuh keramaian jalan raya sungguh terlihat. Jalan-jalan protokol ramai oleh kendaraan bermotor mengakibatkan macet. Karena waktu sore adalah bersamaan dengan jam pulang kerja.

Namun kami berdua menikmatinya sembari bergurau. Hingga tidak terasa tempat sampailah kami pada tujuan. Salah satu gedung tinggi. Kami ingin menikmati senja berdua disana. Di atas gedung tinggi rooftop.

*

Senar gitar makin cepat kupetik. Semakin ingin kulampiaskan semuanya. Memaksa kerongkongan untuk berteriak menyenandungkan lagu sekeras kerasnya. Seketika suaraku menggema seluruh ruangan kamarku.

Ada makna tergali..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun