Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ambisi Demokrat Menunjuk Agus Membuat Sikap Kadernya Membangkang

26 September 2016   09:33 Diperbarui: 26 September 2016   19:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca keputusan PDIP mengusung Ahok, koalisi kekeluargaan nampak kelimpungan. Mereka memecah koalisi menjadi dua, yang pertama dari kubu cikeas yang terdiri Demokrat, PAN, PPP, dan PKB, yang kedua berasal dari kubu Kertanegara yang terdiri dari Gerindra dan PKS. Mereka sama-sama menyodorkan calon masing-masing. Hingga akhirnya kubu Cikeas sepakat memilih Agus-Sylviana, dan kubu Kertanegara memilih Anies-Sandi.

Penunjukan Agus sebagai cagub DKI memang sangat mengejutkan banyak pihak. Pasalnya,di usianya yang masih muda dengan banyaknya prestasi luar biasa di bidang kemiliteran harus ditunjuk sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Akibat dari pencalonannya tersebut terpaksa ia harus mengundurkan diri dari tugas dan pekerjaannya di bidang kemiliteran.

Misi terselubung partai Demokrat

Partai demokrat yang memposisikan diri sebagai partai penyeimbang tidak bisa berbuat banyak atas berjalannya pemerintahan. Posisinya yang cenderung netral tidak bisa mengendalikan pemerintahan atau memberikan leluasa kritik menjadikan ia berpretensi untuk merebut kembali kekuasaan.

Namun, hingga saat ini partai tersebut belum memiliki kader yang layak sebagai seorang pemimpin. Oleh sebabnya dengan menujuk Agus sebagai cagub DKI merupakan sebuah momen yang paling pas partai Demokrat kembali menunjukkan kualitasnya.

Krisis figur dalam tubuh partai demokrat membuat SBY mencoba menemukan solusi terbaik dengan menunjuk anaknya selaku wakil dari partai Demokrat. Dengan kompetisi pemilu yang akan datang diharapkan Agus memiliki daya magis yang kuat untuk mencoba mengangkat kembali citra partai Demokrat yang sudah tercoreng.

Dengan mendorong Agus sebagai calon gubernur secara tidak langsung ia memperkenalkan seorang kader dari partainya yang memiliki kriteria cocok sebagai seorang pemimpin. Dengan memiliki kemampuan dan kecerdasan yang mumpuni Agus dianggap mampu bersaing dalam pagelaran Pilgub DKI Jakarta.

Pembangkangan Kader Demokrat

Penunjukan Agus sebagai Cagub DKI terkesan mengejutkan sekali. Pasalnya, saat ini Agus merupakan seorang perwira prajurit yang berkompeten dalam tubuh TNI AD. Dengan ditunjuknya Agus sebagai Cagub DKI berarti ia harus merelakan jabatan dan pekerjaannya dalam bidang kemiliteran.

Namun penunjukkan Agus sebagai calon yang diusung oleh partai demokrat dan jajaran koalisinya tidak membuat seluruh kadernya sepakat. Beberapa kader nampak tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh partainya. Pasalnya, Agus belum masuk dalam jajaran kader Demokrat, juga belum memiliki pengalaman dalam bidang politik.

Sebelumnya secara terang-terangan dan terbuku Ruhut Sitompul tetap pada pendiriannya bahwa akan tetap mendukung Ahok sebagai Cagub DKI. Ruhut yang notabene loyal terhadap apapun keputusan partai kali ini harus membangkang.

Tentu hal itu menarik perhatian publik, karena orang sekaliber Ruhut yang biasanya sangat loyal dengan partai juga pada pimpinannya harus membangkang karena perbedaan pendapat tersebut. Atas keputusannya tersebut Ruhut siap menerima segala resiko yang terjadi, ia bahkan siap dipecat dari jajaran kader Demokrat. sumber

Setelah Ruhut kader Demokrat berikutnya yang juga menolak keputusan SBY berasal dari anggota Dewan Pembina Partai yaitu, Haryono Isman. Beliau memilih mendukung calon Petahana yaitu Ahok-Djarot, ia bersikukuh mendukung ahok karena Ahok memiliki prestasi yang luar biasa dalam pembangunan dan pembenahan ibukota. Harjono juga memiliki harapan supaya Ahok kelak terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode berikutnya. sumber.

Masa depan partai Demokrat saat ini ada di tangan Agus. Penunjukkannya sebagai cagub tidak lain adalah ambisi besar dari partai Demokrat untuk bisa unjuk gigi kembali menjadi partai yang kuat di pemilu 2019 mendatang.

Apakah pencalonan Agus sebagai Cagub akan memberikan dampak baik untuk Demokrat selanjutnya?

Kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun