Semua orang diam melihatnya bersuara tegas. Kharismanya nampak sekali terlihat ketika ia bicara. Termasuk Niko yang hanya mencermati gaya bicaranya yang sangat cerdas dan intelektual.
"Apa maksudmu?"Ujar ketua pelaksana dengan seringainya.
"Apakah perlu identitas jikalau memang anak itu memiliki kualitas?" Sembari menunjuk Niko "Dewan juripun memberikan penilaian yang terbaik untuknya. Kenapa identitas harus dipermasalahkan?"
Semua orang langsung mendukung langkahnya. Mereka berteriak dan memberikan dukungan kepada Niko. Dengan penuh keharuan air mata Niko menetes sedikit menyentuh membasahi pipi. Ingin rasanya berterima kasih pada lelaki itu.
Lelaki itupun menghampiri dan meneluk Niko. Sembari mengusap-usap rambutnya ia berkata lirih "kejarlah impianmu nak. Sudah terbukti bukan kamu memiliki kualitas? Disinilah akhirnya terbukti bahwasanya kamu memiliki kapasitas. Terus semangat dan kerja keras ya nak. Ini bukan fatamorgana yang sebelumnya kau katakan."
"Terima kasih ya om." Niko memeluknya erat sembari berlinangan sedikit air matanya yang turun membasahi pakaiannya bagian belakang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H