Saya termasuk golongan yang bimbang.
Kebimbangan ini sebenarnya bermula dari sebuah cerita sepele. Beberapa bulan yang lalu, Tempat Pembuangan Akhir di Yogyakarta ditutup karena memang sudah over-capacity. Sampah yang dihasilkan kian menggunung, namun belum ditemukan solusi konkrit untuk ‘menghabiskan’ sisa-sisa sampah tersebut.
Beberapa teman mengajak untuk membeli barang-barang untuk membantu menyelamatkan lingkungan. Mengganti air minum dengan kemasan plastik dengan botol minum yang bisa dipakai berkali-kali, mengganti tas kresek belanjaan dengan tas kanvas yang bisa dipakai berulang kali, mengganti kebiasaan berbelanja menjadi belanja di toko bulk store yang kerap kali bermunculan di sudut-sudut kota. Gerakan ini dikenal sebagai minimal waste movement.
Minimal waste movement menekankan pada meminimalisir sampah sebisa mungkin hingga tak banyak sampah yang tidak bisa didaur ulang yang ditinggalkan.
Meski tak bisa 100% hidup tanpa sampah, tapi setidaknya kita mencoba untuk tidak menghasilkan banyak sampah yang tak dapat didaur ulang. Agak sulit untuk dibayangkan ya?
Salah satu teman baik saya, Rembulan Indira atau yang lebih dikenal dengan monikernya: Ubermoon, adalah seorang blogger dan influencer yang pernah beberapa kali membahas mengenai lifestyle yang ramah lingkungan.
Di pagi hari beberapa minggu yang lalu kami berbincang di teras Guest House yang ia kelola sambil mengunyah seporsi lontong sayur yang ia beli. Bulan membawa sendiri rantangnya dari rumah, kemudian meminta penjual lontong tersebut untuk mengemasnya dalam rantang yang ia bawa.
“Biar ga terlalu banyak plastik gi,” begitu kata Bulan saat saya tanya kenapa ia membawa wadah plastiknya sendiri.
Meski gaya hidupnya ramah lingkungan, ia tak mau disebut influencer lingkungan. Hanya saja, saya memang menikmati tulisan-tulisan Bulan soal lingkungan. Tulisannya renyah dan mudah dicerna.
Ia tak pernah menghakimi penggunaan plastik ataupun jejak karbon. Pendekatannya lebih seputar mengurangi sampah plastik dan berusaha untuk hidup lebih ramah lingkungan.
Memang rasanya mustahil jika kita ujug-ujug langsung meninggalkan penggunaan plastik 100%, namun mengurangi penggunaan plastik bukan hal yang benar-benar sulit. Seperti kata Bulan, akan banyak kenyamanan yang kita tinggalkan.