Mohon tunggu...
Agistina Sekarini Kanika
Agistina Sekarini Kanika Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers Mahasiswa

Seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pekalongan yang tertarik dibidang menulis dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duniaku Tak Mengasyikan yang Aku Kira

12 Juli 2020   10:30 Diperbarui: 12 Juli 2020   10:29 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mamahku sering marah dengan kebiasaanku sekarang. Apalagi sejak pandemi covid-19 segala pembalajaran dilakukan secara daring. 

Walaupun begitu, pembelajaran hanya dilakukan dari pukul 7 pagi hingga 12 siang.  Mamah masih memaklumi. Namun, ketika sudah menunjukkan pukul 1 siang hingga malam emosinya akan berapi-api.

Aku kesal.

Aku tak bisa leluasa berselancar dengan gawai canggihku di luar jam pembelajaran. 

"Kamu mengapa sedari tadi menatap layar ponsel terus? Pembelajaran daringmu sampai larut malam?" Kesal Mamah.

"Tidak mah, hanya saja aku sedang asyik dengan dunia media sosial," jawabku enteng.

"Untuk saat ini memang asyik bagimu, tetapi nanti kamu akan mengerti bahwa dunia media sosial tak seasyik yang kamu kira."

Aku mengernyitkan dahiku.

"Kamu sekarang sudah kelas 3 SMA sayang, selama kamu memiliki gawai mamah merasa kamu menjauh dari mamah. Ketika mamah ingin bercerita denganmu, pasti kamu sangkal dengan alasan sedang sibuk membalas pesan singkat teman-temanmu. Ketika mamah memanggilmu untuk membantu di dapur kamu asyik memainkan jemarimu untuk memberikan tanda suka di setiap postingan orang lain. Ketika kita menonton televisi bersama, kamu tidak menyimak acara televisi tetapi sibuk menyimak status orang lain di beberapa media sosial."

Mamah berhenti sejenak berbicara. Memandangi raut wajahku yang sedari tadi sedang sibuk membalas komentar di akun instagramku.

"Kamu dengar mamah berbicara kan?" Tanyanya dengan nada keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun