Apakah mungkin peserta yang gagal malah menghibur dirinya dengan mengisi laman fake result lalu senyum-senyum sendiri sampai esok hari? Seakan dia tidak bisa menerima kenyataan. Jika bukan solusi menghibur diri apakah termasuk ketiadaan empati?
Pada 9 Juli lalu di media Twitter ramai dengan hastag #SBMPTN. Adapun beberapa netizen yang membahas terkait fake result ini, Cobain fake generator SBMPTN yuk, cocok untuk menipu teman sekaligus menipu diri sendiri. Iya, pada fake result orang dapat mencatumkan identitas mereka, Universitas dan program studi pilihan kemudian muncul laman pengumuman diterima atau tidak.Â
Setelah itu mereka screenshoot kemudian dibagikan ke medsos yang dimilikinya. Tentu saja sebenarnya secara tidak sadar kita sedang menampilkan sifat tidak berempati. Ratusan ribu orang gagal dalam seleksi namun, kita dengan bahagia menyebarkan informasi kebohongan agar terlihat keren di mata orang.
Baca juga : Gagal SBMPTN? Ini Tips Rektor Unair agar Bisa Move On
Jadi, siapa nih yang kemarin ikutan juga menggunakan fake result tersebut?
Bagi yang penasaran ini linknya shiroyasha.tech.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H