Mohon tunggu...
Agis
Agis Mohon Tunggu... Lainnya - A Learner

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diet Agar Berkelanjutan

17 Juli 2020   23:41 Diperbarui: 18 Juli 2020   05:52 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com

Memulai Sesuatu Memang Tidak Mudah, Tetapi Menjaganya Agar Berkelanjutan Adalah Hal yang Lebih Menantang

Beberapa tahun belakangan ini, pengaturan pola makan (diet) menjadi topik hangat dan marak diperbincangan. Fenomena ini menjadi sebuah tren tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia. Hampir semua kalangan tertarik, dari yang muda hingga berusia lanjut. 

Beragam jenis diet pun bermunculan, mulai dari yang  "ekstrim" hingga yang cukup rasional dan aman untuk dilakukan. Adapula diet yang menjanjikan hasil cepat hingga yang mengedepankan konsistensi hasil dan kesehatan. Tentunya, ini adalah pilihan yang  harus diputuskan dengan bijaksana.

Diet bukanlah hal remeh. Kesalahan dalam pelaksanaannya dapat berakibat fatal pada kesehatan organ-organ tubuh, baik dalam jangka waktu pendek, menengah, bahkan panjang. Bukannya sehat, tapi justru bisa sebaliknya. Pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu, diet harus dilakukan ketat di bawah pengawasan medis. 

Perjalanan diet setiap individu beragam. Beberapa  curahan hati para pejuang diet pun bermunculan. Ada yang meresahkan,
"Saya bingung harus memulai dari mana."
 "Saya sudah mencoba, tetapi selalu terhenti di tengah jalan."
"Ketika saya telah mencapai target, saya cenderung kembali ke berat semula, bahkan lebih." dan masih banyak lagi curhatan lainnya.

Diet adalah sebuah proses. Evaluasi niscaya diperlukan, khususnya ketika proses diet  "tidak sesuai harapan". Berikut hal-hal yang patut dipertimbangkan ketika memulai diet atau sebagai bahan evaluasi agar manajemen pola makan lebih terarah dan berkelanjutan.

1. Pengaturan Pikiran dan Tujuan
Pola pikir yang sehat dan tujuan yang jelas  sangat membantu untuk memulai pola makan yang lebih baik. Perkara ini sederhana, tetapi sering terlewatkan. Sebelum memulai diet, nutrisi pikiran anda dengan hal-hal positif. 

Yakinkan diri bahwa apa yang akan anda lakukan  membawa anda pada kondisi yang lebih baik dan dapat menunjang  kegiatan harian lainnya. Buatlah komitmen penuh untuk semangat selama menjalaninya. 

Kemudian, tetapkan tujuan diet secara seksama. Ada beragam tujuan seseorang untuk melakukan diet seperti menurunkan berat badan, memperoleh tubuh yang ideal, pembentukan masa otot, atau secara medis memang harus melakukan diet. Dari beragam alasan yang anda miliki,  pastikan tujuan tersebut bersifat jangka panjang. Hal ini akan membawa anda pada kondisi menjalankan diet sebagai suatu hal yang alami. Adapun diet yang hanya dilakukan untuk misi jangka pendek cenderung mengarahkan individu kembali ke awal, bahkan mengalami kondisi yang lebih buruk karena adanya pelampiasan pada hal-hal yang "tidak bisa dilakukan" selama proses diet yang lalu.

2. Memperkaya Literasi
Anda hanya  membuang waktu bahkan membahayakan diri jika sekedar mengikuti tren yang ada. Perkayalah diri anda dengan mencari sumber-sumber informasi terpercaya. Anda bisa membaca hasil riset atau mengakses  video dari para ahli atau para pejuang diet sebelumnya. 

Semakin anda banyak belajar dan menelaah berbagai sumber, anda akan semakin baik dalam mengenali diri. Hasilnya, anda dapat merencanakan sebuah diet yang tepat untuk kondisi anda, seperti mengatur kualitas dan menu makan atau jadwal dan jenis olahraga yang disesuaikan dengan rekam kesehatan, finansial, ataupun faktor lainnya yang hanya anda yang mengetahui. 

Pada dasarnya, setiap individu diciptakan unik satu dengan yang lainnya. Maka, pola diet setiap orang berbeda. Anda tidak perlu memaksanakan untuk melakukan pola diet yang dilakukan orang lain yang justru membuat anda tertekan dan tidak bisa menikmati prosesnya. Pola diet A  sesuai dengan X, tetapi belum tentu pada Y. Niscaya, anda akan melalui masa trial-error. Proses ini  lumrah terjadi hingga anda menemukan pola diet yang sesuai untuk anda. Kegiatan memperkaya literasi juga meminimalkan resiko anda melakukan diet yang berbahaya bagi tubuh, serta mampu membedakan beragam mitos dan fakta seputar diet. 

3. Motivasi Diri
Tidak dapat dipungkiri potensi jenuh bahkan keinginan menyerah setelah beberapa hari memulai  diet sering melanda individu. Ini umum terjadi pada hampir semua pejuang diet. Maka, anda bisa menyiasatinya dengan memotivasi diri melalui:

(i) Mencari komunitas atau orang yang sedang berjuang memperbaiki pola makan seperti anda. Anda bisa bertukar fikiran dan pengalaman dengan mereka, sehingga anda tidak merasa berjuang sendiri. Melalui interaksi dan pertukaran informasi, andapun bisa terinspirasi dan memperoleh solusi dari orang lain yang pernah berada dalam situasi yang sama seperti yang sedang anda alami.

(ii) Kembali mengingat tujuan dan komitmen di awal. Anda mungkin terlupa sehingga perlu diingatkan tentang tujuan baik memperbaiki pola makan yang sedang anda jalani. Ingat kembali alasan mendasar dan krusial kenapa anda melakukan diet. Coba anda tinjau kembali proses, perjuangan, dan pengorbanan yang telah anda lakukan hingga mampu berada pada tahap sekarang.

(iii) Anda mungkin menjalani diet yang cukup ketat, sehingga anda merasa tertekan. Maka, penting bagi anda untuk "melonggarkan" dan hibur diri  melalui aktivitas yang anda senangi, misalnya melakukan hobi, rekreasi, quality time bersama keluarga, ataupun aktivitas positif lainnya.  Rangkaian aktivitas positif dapat mengisi kembali energi positif dalam diri anda dan membantu berfikir lebih jernih untuk melanjutkan pengaturan pola makan yang lebih baik. 

sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun