Semuanya tentu saja perlu solusi, saran, dan teman-temannya. Perlu ada  kerja sama dan pembicaraan antar berbagai pihak, bagaimana solusi bagi perumahan padat penduduk tanpa lahan kosong untuk satu-dua batang pohon.
Lantas sebagai masyarakat, apa daya kita? Bagaimana agar aspirasi kita didengar? karena rasa-rasanya belakangan ini semua orang saling memperdengarkan pendapat dan aspirasinya, mendiskusikannya di ruang publik, namun semua itu hanya bergema di sekitar kita saja, suara kita seperti kurang kencang dan tak terdengar ke "atas" sana, atau mungkin tingkah kita malah nampak seperti dagelan oleh mereka?
Lalu bagaimana? Apakah kita tidak bisa ngapa-ngapain?.
Sebagai orang kampung, akan nampak lancang dan kurangajar kalau saya dengan menggebu memberikan saran ini-itu pada mereka yang hidupnya dikelilingi hutan tembok tinggi. Tapi bukankah semua dapat diusahakan? orang yang tinggal disana dan setiap hari bergelut disana lebih dimungkinkan paham akan kondisi lingkungannya, dan kemungkinan celah yang dapat diambil termasuk bagaimana mencari solusi agar negeri kita yang ngawur ini menjadi sedikit lebih baik.
Hanya saja untuk seperti itu, ada hal yang kita perlu miliki terlebih dahulu ; Keyakinan.
Percaya kalau kita bisa. Karena jika kita tak percaya kita bisa mengubah sesuatu, bagaimana mungkin orang lain akan percaya terhadap kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H