Mohon tunggu...
agimmaulana
agimmaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Turing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pancasila dalam Krisis Relevansi dan Implementasi

24 Januari 2025   20:52 Diperbarui: 24 Januari 2025   20:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Pancasila dalam Krisis Relevansi dan Implementasi

Pendidikan Pancasila adalah fondasi penting dalam membangun karakter bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan kemanusiaan. Namun, dalam implementasinya, pendidikan ini sering menghadapi tantangan besar, baik dari segi relevansi kurikulum maupun efektivitas pengajarannya.

Kritisi Terhadap Pendidikan Pancasila

1.Pendekatan Teoritis Tanpa Praktik Nyata

Pendidikan Pancasila di berbagai jenjang pendidikan sering kali hanya berfokus pada hafalan teori dan konsep abstrak. Mahasiswa dan siswa tidak diarahkan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, pendidikan ini terasa jauh dari realitas dan kurang bermakna.

2.Minimnya Relevansi dengan Tantangan Modern

Di era globalisasi, isu-isu seperti keberagaman, keberlanjutan lingkungan, dan tantangan teknologi semakin relevan. Namun, kurikulum Pendidikan Pancasila belum sepenuhnya mengakomodasi isu-isu ini, sehingga nilai-nilai Pancasila terlihat kaku dan tidak adaptif.

3.Kualitas Pengajar yang Beragam

Tidak semua pengajar Pendidikan Pancasila memiliki pemahaman mendalam tentang materi atau mampu menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara menarik dan inspiratif. Ini mengakibatkan pelajaran terasa membosankan dan kehilangan daya tarik bagi peserta didik.

4.Kurangnya Integrasi Nilai dalam Kehidupan Sekolah Pendidikan karakter berdasarkan Pancasila sering tidak tercermin dalam budaya sekolah, seperti perilaku guru, tata tertib, atau kebijakan sekolah. Hal ini menciptakan kesenjangan antara teori yang diajarkan dan praktik yang dialami siswa.

 Solusi untuk Memperkuat Pendidikan Pancasila

1.Pendekatan Kontekstual dan Berbasis Proyek

Alih-alih sekadar teori, Pendidikan Pancasila perlu dirancang berbasis proyek (project-based learning) yang melibatkan siswa dalam kegiatan nyata, seperti program toleransi antaragama, proyek lingkungan berbasis gotong royong, atau simulasi pengambilan keputusan demokratis.

2.Integrasi Nilai Pancasila dengan Mata Pelajaran Lain

Nilai-nilai Pancasila seharusnya tidak hanya diajarkan di mata pelajaran khusus, tetapi juga diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain seperti sejarah, sosiologi, dan kewarganegaraan. Dengan cara ini, siswa dapat melihat relevansi nilai-nilai tersebut dalam berbagai aspek kehidupan.

3.Peningkatan Kompetensi Guru

Pelatihan berkelanjutan untuk guru Pendidikan Pancasila sangat penting. Pelatihan ini harus mencakup metode pengajaran yang inovatif, seperti penggunaan teknologi digital, diskusi interaktif, dan pemecahan masalah berbasis kasus.

4.Membangun Budaya Sekolah yang Pancasilais

Sekolah perlu menjadi ruang hidup bagi nilai-nilai Pancasila dengan menciptakan budaya yang mencerminkan toleransi, keadilan, dan demokrasi. Contohnya, melalui forum diskusi siswa, kegiatan gotong royong rutin, atau kebijakan yang menghargai keberagaman.

5.Adaptasi dengan Tantangan Global

Pendidikan Pancasila harus relevan dengan isu-isu modern seperti keberlanjutan lingkungan, inklusi sosial, dan etika digital. Dengan mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan tantangan ini, siswa akan memahami bahwa Pancasila adalah panduan hidup yang relevan di era apa pun.

Pendidikan Pancasila memiliki peran strategis dalam membangun karakter bangsa. Namun, agar tetap relevan dan efektif, perlu dilakukan reformasi yang menyeluruh, mulai dari kurikulum, metode pengajaran, hingga budaya sekolah. Dengan pendekatan yang lebih kontekstual, praktis, dan adaptif, Pendidikan Pancasila dapat kembali menjadi instrumen utama dalam membentuk generasi yang Pancasilais, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun