Namun, tanpa strategi yang tepat, detoks ini malah dapat menciptakan isolasi sosial, terutama bagi mereka yang bergantung pada perangkat digital untuk pekerjaan atau komunikasi.
Solusi terbaik untuk hal ini adalah mencari titik keseimbangan, misalnya, menetapkan waktu khusus kapan offline dan kapan menggunakan teknologi untuk tujuan produktif. Sekadar saran, gunakan aplikasi yang membantu kita melakukan manajemen waktu sebagai bagian dari detoks ini, bukan serta merta memutus koneksi kita secara total.
Apakah Tren Ini Sesuai untuk Kita?
Tren-tren semacam ini sebenarnya memiliki niat baik, meskipun dalam penerapannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing individu, karena tidak semua orang cocok dengan tantangan yang sama. Pada intinya adalah menemukan apa yang bekerja untuk diri sendiri tanpa harus merasa terpaksa mengikuti arus tren yang ada.
Contohnya, jika "No Buy January" dirasa terlalu ketat, maka kita bisa memulainya dengan mengurangi pembelian barang yang benar-benar tidak diperlukan. Jika Veganuary terlalu sulit, cobalah memperbanyak konsumsi sayur dan buah secara perlahan. Dan jika Digital Detox dianggap terlalu menantang, maka mulailah dengan detoks selama beberapa jam dalam sehari.
Hidup sehat dan hemat memang menjadi tujuan banyak orang, terutama di era modern ini. Namun, seperti semua hal, tren ini pun perlu dijalani dengan pendekatan yang cerdas, tepat, berbasis data, serta disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Daripada hanya sekadar mengikuti tren viral, jadilah pribadi yang lebih selektif. Yang kita mesti ingat adalah tren hanyalah sebuah alat perantara, bukan tujuan akhir.
Seperti kata Aristoteles, "Knowing yourself is the beginning of all wisdom." (Mengenali diri sendiri adalah awal dari semua kebijaksanaan).
Mengenali kebutuhan dan batasan diri adalah langkah pertama menuju keberhasilan dalam menjalani gaya hidup yang lebih baik. Jadi, sudah siapkah Kalian untuk menjadi lebih sehat, hemat, dan cerdas dalam menghadapi tren?
Maturnuwun,
Growthmedia
NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com