Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Balik Viral Permainan "Cari Koin Jagat", Apakah Ini Sekadar Hiburan atau Cerminan Psikologi Sosial Kita?

15 Januari 2025   10:25 Diperbarui: 16 Januari 2025   08:04 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung (dan beberapa kota lainnya) dalam beberapa hari terakhir tampak menjadi panggung dari suatu fenomena unik. Sebuah permainan sederhana bernama "Cari Koin Jagat" mendadak viral, dan mengundang antusiasme besar dari masyarakat untuk ikut terlibat.

Tidak tanggung-tanggung, orang-orang bahkan rela merogoh kocek sampai dengan Rp 80.000 hanya untuk membeli paket petunjuk pencarian koin yang nantinya bisa dipertukarkan dengan sejumlah uang.

Fenomena ini bukanlah sekadar hiburan belaka, akan tetapi juga menampilkan sisi lain dari perilaku kolektif masyarakat yang sarat dengan nuansa psikologis.

Di dalam permainan ini, orang-orang berkumpul, mengais koin di tanah atau pasir, seolah-olah ada janji kebahagiaan yang terkubur bersama koin tersebut.

Di media sosial, ribuan video dan foto kegiatan ini tersebar, menunjukkan wajah ceria (atau mungkin tepatnya wajah penasaran para pemburu harta) para peserta di tengah hiruk pikuk pencarian.

Namun, apa yang sebenarnya membuat permainan ini begitu menarik? Apakah ini sekadar permainan atau cermin dari sesuatu yang lebih dalam?

Dengan mencoba memahami lebih jauh, mungkin kita bisa melihat bagaimana perilaku sebagian masyarakat kita tersebut akan menjadi refleksi psikologi sosial dari masyarakat di era modern ini.

Mengapa Permainan "Cari Koin Jagat" Begitu Menarik?

Di dalam psikologi sosial, ada konsep yang disebut dengan "herd mentality" atau mentalitas kawanan. Manusia, sebagai makhluk sosial, cenderung mengikuti arus yang dianggap populer. "Cari Koin Jagat" menawarkan kombinasi sempurna antara rasa penasaran, kegembiraan, dan keterlibatan sosial.

Fenomena ini menonjolkan elemen kompetisi ringan yang membuatnya semakin seru. Hal ini sudah dijelaskan juga oleh Jonah Berger melalui buku "Contagious" terkait hal-hal yang menjadi elemen viral. Ia menyebutkan salah satunya adalah adanya "Mekanisme Permainan", yang mana hal ini terlihat jelas dari "Cari Koin Jagat" ini.

Bahkan, "Cari Koin Jagat" bukan hanya soal mendapatkan koin saja, tetapi juga soal merasakan kebersamaan dan adrenalin yang terpacu saat berkompetisi.

Selain itu, permainan ini juga seakan menghidupkan kembali memori masa kecil banyak orang, ketika banyak dari kita bermain di tanah, menggali, dan mencari "harta karun" imajiner.

Psikolog seperti Dr. Robert Sapolsky pernah menyatakan, "Play is not just a luxury, but a vital part of social bonding and stress relief." (Bermain bukan hanya kemewahan, tetapi bagian penting dari ikatan sosial dan pengurangan stres).

Hal ini menjadi masuk akal ketika kita melihat bagaimana orang dewasa, yang biasanya sibuk dengan rutinitas, turut meluangkan waktu untuk mengikuti permainan yang sepertinya nirfaedah ini.

Psikologi Dibalik Antusiasme Publik

Ketika melihat permainan ini dari kacamata psikologi, ada fenomena menarik yang kita kenal sebagai "reward anticipation." Ketika seseorang percaya bahwa ada hadiah menunggu di akhir usaha, maka otak akan melepaskan dopamin, yaitu neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk perasaan senang.

Proses ini membuat permainan seperti "Cari Koin Jagat" terasa adiktif. Kita tidak hanya mengejar koin, tetapi juga mengejar rasa senang yang dijanjikan oleh otak kita sendiri.

Selain itu, ada pula elemen FOMO atau Fear Of Missing Out. Ketika suatu peristiwa menjadi viral, banyak orang merasa harus ikut serta agar tidak ketinggalan tren. Hal ini bukan hanya tentang mencari koin, tetapi juga tentang menjadi bagian dari cerita besar yang sedang terjadi.

Dalam hal ini media sosial (medsos) memainkan peranan penting memperkuat FOMO tersebut, yakni melalui banyaknya unggahan peserta yang terlihat senang dan puas mengikuti permainan ini.

Antara Hiburan dan Refleksi Budaya

Permainan "Cari Koin Jagat" bisa dibilang sebagai "lebih dari sekadar permainan", karena ia juga mencerminkan dinamika sosial yang terjadi di masyarakat.

Di satu sisi, fenomena ini menunjukkan bagaimana orang bisa terhubung dan berkolaborasi melalui aktivitas sederhana. Sedangkan di sisi yang lain, kita juga bisa melihatnya sebagai bentuk pelarian dari tekanan hidup sehari-hari.

Dalam konteks masyarakat urban seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, dan sebagainya, yang memang dikenal dengan ritme kehidupannya yang serba cepat, maka permainan semacam ini seperti menjadi oase di tengah penatnya hiruk pikuk kehidupan.

Namun, yang tidak kalah menariknya adalah apakah fenomena ini menandakan betapa mudahnya masyarakat kita terdorong oleh sesuatu yang viral? Apakah ini mencerminkan kebutuhan akan hiburan instan atau justru kerinduan akan sesuatu yang lebih sederhana dan nyata?

Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi penting untuk direnungkan karena di balik kegembiraan, selalu ada pelajaran yang bisa kita petik.

Pelajaran dari Permainan "Cari Koin Jagat"

Terlepas dari kontroversi permainan "Cari Koin Jagat" yang dianggap memicu perusakkan beberapa fasilitas publik, salah satu pelajaran terbesar dari fenomena ini adalah pentingnya menikmati momen sederhana. Yakni bahwasanya di dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan ini kita masih bisa ditemukan kebahagiaan di dalam hal-hal kecil.

Pada akhirnya, "Cari Koin Jagat" bukanlah sekadar permainan. Ia adalah cermin yang memperlihatkan sisi lain dari masyarakat kita. Dari antusiasme massal hingga makna mendalam yang tersembunyi, fenomena ini mengajarkan kita banyak hal tentang diri kita sendiri.

Seperti kata psikolog Carl Jung, "Man needs difficulties, they are necessary for health." (Manusia membutuhkan kesulitan, itu penting untuk kesehatan). Dalam konteks ini, kesulitan mencari koin mungkin terasa sederhana, tetapi dampaknya pada kebahagiaan dan koneksi sosial jauh lebih besar dari yang terlihat.

Jadi, apakah "Cari Koin Jagat" hanya hiburan? Ataukah ia sebuah cermin yang memperlihatkan psikologi sosial kita? Jawabannya mungkin ada di antara itu semua. Bagaimanapun, fenomena ini sudah menjadi pengingat bahwa dalam dunia yang kompleks ini, terkadang hal-hal sederhana justru memberikan makna yang paling mendalam.

Maturnuwun,

Growthmedia

NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun