Di sinilah dilema muncul, apakah kita ingin mengotomatisasi semua sistem pajak, atau kita tetap memerlukan campur tangan manusia dalam situasi tertentu? Memasukkan AI ke dalam sistem pajak juga mengundang pertanyaan tentang keamanan data. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa data wajib pajak tidak akan jatuh ke tangan yang salah?
Beberapa negara masih skeptis, meskipun AI menawarkan potensi penghematan besar dalam biaya operasional. Bayangkan jika semua sistem perpajakan kita diotomatisasi, kita tidak akan lagi menghadapi petugas pajak yang terlihat kurang bersemangat atau layanan yang tertunda karena server down. Namun, sekali lagi, risiko kebocoran data dan kesalahan algoritma tetap harus menjadi perhatian utama.
Robot Pajak, Kemungkinan atau Mimpi Jauh?
Dalam bayangan ideal, AI mungkin suatu hari nanti akan menjadi tulang punggung sistem perpajakan yang efektif dan efisien, menggantikan sistem tradisional yang lamban dan seringkali tidak akurat. Namun, seperti yang telah kita lihat, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum sepenuhnya mengadopsi teknologi ini. Kita tidak hanya berbicara tentang kecepatan dan akurasi; kita juga harus memperhitungkan aspek legal, moral, dan etis yang akan ikut berperan.
Sebagai penutup, kita harus berpikir lebih luas dari sekadar efisiensi. "Technology is a useful servant but a dangerous master," kata Christian Lous Lange (Teknologi adalah pelayan yang berguna, tetapi tuan yang berbahaya.). Teknologi, termasuk AI, harus digunakan sebagai alat, bukan penguasa mutlak. Jika kita tidak berhati-hati, penerapan AI dalam sistem pajak bisa membawa dampak yang tidak diinginkan, mulai dari ketidakadilan hingga ketidakamanan data pribadi.
Dengan demikian, sebelum kita sepenuhnya menyerahkan kendali pajak pada robot, ada baiknya kita berpikir ulang---apakah benar AI mampu menggantikan semua aspek penting dalam sistem pajak tradisional? Mungkin masih perlu waktu dan pertimbangan matang sebelum "robot pajak" benar-benar menjadi kenyataan.
Kalau kamu sendiri bagaimana? Setuju dengan penerapan robot pajak? Atau masih nyaman dengan yang ada sekarang?
Maturnuwun,
Growthmedia
NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H