Menurut artikel dari Governance: An International Journal of Policy, Administration, and Institutions, tenaga ahli asing sering kali diandalkan untuk membantu negara-negara berkembang merespons dinamika global secara lebih cepat dan efektif.
"In times of rapid change, experience could be your worst enemy." -- J. Paul Getty
( Di saat perubahan cepat, pengalaman bisa menjadi musuh terbesar Anda.)
4. Menciptakan Jaringan Internasional
Mengundang figur asing ke kabinet Prabowo dapat membuka peluang baru dalam hal hubungan diplomatik dan jaringan internasional. Figur yang memiliki pengalaman bekerja di berbagai negara dapat menjadi jembatan untuk kolaborasi dengan negara-negara maju. Jaringan ini bisa bermanfaat dalam hal investasi asing, kerjasama teknologi, dan bantuan ekonomi.
Ini diperkuat oleh publikasi "Globalization, Governance, and the Role of Foreign Experts in Policy-making" yang menyatakan bahwa figur asing bisa menjadi penghubung strategis antara negara asal dan negara yang mereka wakili.
5. Kontroversi dan Tantangan Nasionalisme
Di balik manfaatnya, keputusan untuk melakukan naturalisasi figur asing tentu tidak lepas dari tantangan. Nasionalisme yang kuat di Indonesia mungkin melihat hal ini sebagai langkah yang mengancam kedaulatan bangsa. Figur asing yang masuk ke dalam kabinet bisa saja dilihat sebagai pengaruh eksternal yang membahayakan kontrol lokal terhadap kebijakan.
Namun, perlu diingat bahwa figur asing bisa menjadi solusi praktis bagi pemerintahan yang ingin menciptakan perubahan besar dalam waktu singkat. Di sinilah tantangan utama Prabowo, yaitu menyeimbangkan manfaat yang dibawa oleh figur internasional dengan potensi resistensi politik dan sosial yang muncul di masyarakat.
Kira-kira Prabowo berani atau tidak ya merealisasikannya?
Maturnuwun,
Growthmedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H