Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Generasi Milenial Menggunakan Digitalisasi untuk Membangun Bisnis dari Nol?

28 September 2024   05:03 Diperbarui: 29 September 2024   06:26 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana cara membangun personal branding? Mulailah dengan konsistensi. Pilih platform yang paling relevan dengan bisnismu---apakah itu Instagram, TikTok, atau LinkedIn. Selalu hadirkan konten yang relevan, otentik, dan menyuarakan visi bisnismu. Jangan lupa untuk selalu engage dengan audiensmu. Personal branding yang kuat akan membuat bisnismu lebih dipercaya, lebih mudah berkembang, dan tentu saja, lebih cuan.

 

Membangun brand pribadi yang kuat di platform digital | Ilustrasi gambar: freepik.com / rawpixel.com
Membangun brand pribadi yang kuat di platform digital | Ilustrasi gambar: freepik.com / rawpixel.com

3. Strategi Content Marketing: Menyusun Konten yang Mengedukasi dan Menghibur

Konten adalah raja, tapi konten yang membosankan hanyalah sebatas omong kosong. Di tengah derasnya aliran konten di media sosial, bagaimana cara kamu membuat bisnismu menonjol?

Salah satu strategi terbaik adalah membuat konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga mengedukasi audiensmu. Konten yang menghibur dan edukatif pada saat yang bersamaan adalah kunci kesuksesan dalam content marketing. Neil Patel, seorang ahli digital marketing terkenal, mengatakan, "Create content that teaches. You can't give up. You need to be consistently awesome." (Buat konten yang mendidik. Kamu tidak boleh menyerah. Kamu harus konsisten luar biasa.)

Namun, ingat, kamu juga harus menyesuaikan jenis kontenmu dengan platform yang kamu gunakan. Misalnya, di TikTok, konten video yang cepat dan penuh humor cenderung lebih disukai. Sementara di LinkedIn, konten yang lebih serius dan berorientasi edukasi akan lebih efektif.

Bayangkan kamu menjual sepatu handmade. Kamu bisa membuat video behind the scenes tentang proses pembuatan sepatu tersebut, atau bahkan tutorial tentang bagaimana memilih sepatu yang nyaman. Dengan begitu, audiens tidak hanya melihat produkmu, tetapi juga mendapatkan nilai dari konten yang kamu sajikan.

 

Menyusun konten kreatif dan edukatif untuk marketing | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik
Menyusun konten kreatif dan edukatif untuk marketing | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

***

Mengubah perjalanan dari "zero" ke "hero" tidak pernah mudah, tetapi dengan mindset yang benar, branding yang kuat, dan strategi konten yang cerdas, generasi milenial bisa memanfaatkan digitalisasi untuk membangun bisnis kecil yang sukses. Jangan pernah takut untuk gagal, karena setiap kesalahan adalah pelajaran berharga dalam perjalanan bisnismu.

Seperti yang dikatakan oleh Jeff Bezos, "If you double the number of experiments you do per year, you're going to double your inventiveness." (Jika kamu menggandakan jumlah eksperimen yang kamu lakukan setiap tahun, kamu akan menggandakan daya ciptamu.) Eksperimen, inovasi, dan ketekunan adalah kunci kesuksesan dalam dunia digital.

Jadi, tunggu apa lagi? Dunia digital sudah menunggumu. Let's to be a Hero!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun