Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Generasi Milenial Menggunakan Digitalisasi untuk Membangun Bisnis dari Nol?

28 September 2024   05:03 Diperbarui: 29 September 2024   06:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan teknologi dengan mindset inovatif | Ilustrasi gambar: freepik.com / Lifestylememory

"Di dalam era digital, bahkan seekor katak pun bisa viral dan menghasilkan uang. Jadi, apa alasanmu?"

Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang paling akrab dengan teknologi. Mereka tumbuh dengan kecepatan internet, gadget yang semakin canggih, dan akses ke berbagai platform digital. Tetapi, di balik segala kenyamanan tersebut, generasi ini juga dihadapkan dengan tantangan besar, yakni tentang bagaimana cara mereka menggunakan digitalisasi untuk membangun bisnis kecil dari nol?

Bukan sekadar soal jualan online atau membuat konten viral. Ada seni tersendiri yang perlu dipelajari oleh para milenial agar bisa benar-benar scale up dari "zero" menjadi "hero" dalam dunia bisnis yang penuh persaingan ini.

Berikut ini akan kita bahas mengenai bagaimana generasi milenial bisa memanfaatkan digitalisasi untuk membangun bisnisnya dengan cara cerdas dan juga strategis.

1. Mindset Digital: Melihat Teknologi Sebagai Peluang, Bukan Penghalang

Seberapa sering kamu merasa "gagap teknologi" ketika mendengar istilah-istilah seperti big data, AI, atau blockchain? Bagi sebagian orang, teknologi terasa seperti monster yang sulit dijinakkan. Tapi bagi generasi milenial yang visioner, teknologi adalah jembatan menuju kesuksesan.

Studi dari Giones & Brem (2017) menunjukkan bahwa teknologi digital telah menciptakan ruang bisnis yang inklusif bagi para pengusaha muda. Dengan modal minim, mereka bisa memulai bisnis kecil dan berkembang melalui platform digital. Kamu tidak perlu punya toko fisik, bahkan tidak perlu menyewa kantor. Yang kamu butuhkan hanyalah laptop, ide brilian, dan koneksi internet yang stabil.

Tapi, mari kita jujur. Kebanyakan orang tidak tahu harus mulai dari mana. Mindset proactive adalah kunci. Lihat teknologi sebagai peluang, bukan penghalang. Seperti yang dikatakan oleh Elon Musk, "I could either watch it happen or be a part of it." (Saya bisa saja menonton itu terjadi, atau menjadi bagian dari itu.) Jangan hanya jadi penonton dalam revolusi digital ini---jadilah pelakunya!

 

Memanfaatkan teknologi dengan mindset inovatif | Ilustrasi gambar: freepik.com / Lifestylememory
Memanfaatkan teknologi dengan mindset inovatif | Ilustrasi gambar: freepik.com / Lifestylememory

2. Personal Branding: Menjual Diri Sebelum Menjual Produk

Sebelum kamu bisa menjual produkmu secara efektif, kamu perlu menjual dirimu terlebih dahulu. Di era digital, personal branding menjadi krusial. Apakah kamu menyadari bahwa brand yang kuat dapat menciptakan kepercayaan lebih cepat daripada iklan berbayar?

Generasi milenial telah memahami bahwa mereka tidak hanya perlu memasarkan produk atau jasa, tetapi juga harus membangun reputasi sebagai individu yang kredibel dan kompeten di bidang yang mereka pilih. Gary Vaynerchuk, seorang pengusaha terkenal, mengatakan, "Your personal brand is your reputation. And your reputation in perpetuity is the foundation of your career." (Brand pribadi Anda adalah reputasi Anda. Dan reputasi Anda adalah fondasi karier Anda untuk selamanya.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun