Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kolam Asam dan Laut Kita yang Terancam

24 Agustus 2024   09:57 Diperbarui: 25 Agustus 2024   14:18 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Namun, dengan situasi air laut yang semakin mengasam dan kehidupan terumbu karang makin terancam, metafora yang disampaikan oleh Koes Plus berpotensi tidak bisa lagi kita temui di masa depan. Kolam susu akan berubah menjadi kolam asam yang memusnahkan kehidupan laut berikut segenap ekosistem yang ada didalamnya.

 Ekonomi biru menyimpan potensi ekonomi luar biasa, namun praktiknya terancam oleh rusaknya keanekaragaman hayati laut | Ilustrasi gambar: www.rri.co.id
 Ekonomi biru menyimpan potensi ekonomi luar biasa, namun praktiknya terancam oleh rusaknya keanekaragaman hayati laut | Ilustrasi gambar: www.rri.co.id

Kail dan jala tidak akan lagi berguna seiring ikan dan udang yang ada di lautan kehilangan habibat penopang hidupnya. Terumbu karang yang selama ini menjadi tempat berlindung bagi ikan-ikan kecil akan semakin terkikis keberadaannya oleh pengasaman. Secara tidak langsung, hal itulah yang membunuh ikan-ikan kecil sebelum mereka sempat tumbuh menjadi ikan-ikan dewasa.

Dengan kondisi tersebut, maka bagaimana kita bisa mengharapkan terlaksananya ekonomi biru yang sedang digadang-gadang itu?

Sebagaimana diketahui bersama, pemerintahan Republik Indonesia dari waktu ke waktu terus mengupayakan kemajuan bagi bangsa ini. Khususnya secara ekonomi. Berbagai upaya ditempuh dan segala cara dilakukan. Salah satunya dengan mendorong implementasi konsep ekonomi biru.

Potensi laut kita luar biasa besar sebagaimana digambarkan oleh Koes Plus tadi. Maka, bukankah sangat menyesakkan manakala gagasan ekonomi biru yang masih belum mencapai kejayaan tersebut justru sudah teramputasi lebih dulu oleh pengasaman lautan?

Oleh karena itulah diperlukan tindakan penanganan, penanggulangan, ataupun pencegahan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya agar kita tidak kadung menyesal meratapi keadaan saat semuanya sudah terlambat kelak.

Tapi, sayangnya, kita tidak bisa melakukan itu semua sendiri. Tidak sebagi individu, sebagai komunitas, atau bahkan pemerintah sekalipun. Karena bagaimanapun juga bumi ini dihuni oleh miliaran manusia yang tinggal di berbagai belahan dunia, berikut dengan berbagai tindakan dan egonya. Sehingga yang diperlukan untuk menyatukan mereka semua adalah adanya suatu gerakan kolaborasi yang menyatukan pemahaman.

5 Upaya Kolaborasi

Kolaborasi berbasis gerakan untuk memulihkan sekaligus melindungi bumi, khususnya lautan, dari ancaman pengasaman harus ditempuh dengan memperhatikan berbagai aspek dari penopangnya, antara lain:

1. Pendidikan dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun