Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Influencer Manusia vs Virtual, Mana Lebih Tepat untuk Promosi Produk Identik Ramadan?

18 Maret 2024   15:21 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:23 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran influencer sangat diperlukan untuk mengerek produk bisnis yang identik Ramadan | lustrasi gambar : freepik.com / DC Studio

Bulan suci Ramadan bukan sekadar bulan ibadah atau bulan yang identik dengan kegiatan berbalut spiritual bagi segenap umat Islam, tetapi juga sebuah periode yang menjadi kesempatan emas bagi para pelaku bisnis untuk mendulang keuntungan finansial maksimal dari penjualan produk-produk identik Ramadan.

Di bulan ini, banyak konsumen aktif mencari produk-produk khusus yang sesuai dengan kebutuhan dan tradisi Ramadan mereka. Tak ayal, para pelaku bisnis pun saling berebut memikat hati calon konsumen untuk memilih produk mereka.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang tersebut, pertanyaan penting yang muncul bagi para pelaku bisnis adalah: influencer mana yang lebih tepat untuk mempromosikan produk-produk identik Ramadan mereka, manusia atau virtual?

Nah, sebelum memutuskan salah satunya penting bagi para pelaku bisnis untuk mengenali kedua jenis influencer tersebut agar pilihan yang dijatuhkan nantinya benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keunggulan Influencer Manusia

Setidaknya ada tiga keunggulan yang patut dipertimbangkan dari penggunaan influencer manusia dalam mendukung promosi dari sebuah produk bisnis, antara lain :

  • Keaslian dan Kepercayaan

Influencer manusia memiliki keunggulan dalam hal keaslian dan kepercayaan. Mereka dapat membagikan pengalaman hidup yang sebenarnya dan lebih tulus dalam merekomendasikan produk kepada follower mereka, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek dan produk yang dipromosikan.

  • Kedekatan Emosional

Hubungan parasosial yang dibangun oleh influencer manusia cenderung lebih kuat dan lebih personal. Hal ini memungkinkan mereka untuk terhubung secara lebih mendalam dengan follower mereka, serta memperkuat ikatan emosional yang dapat memengaruhi perilaku konsumen dalam memilih dan membeli produk.

  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Influencer manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan konten mereka dengan perubahan tren dan kebutuhan pasar. Mereka dapat memberikan respons yang lebih cepat dan lebih tepat terhadap dinamika pasar, sehingga membuat promosi produk Ramadan menjadi lebih relevan dan efektif.

Kekurangan Influencer Manusia

Meskipun memiliki keunggulan, penggunaan influencer manusia juga menyimpan kekurangan tersendiri. Hal itu meliputi :

  • Keterbatasan Waktu dan Tenaga

Influencer manusia rentan terhadap keterbatasan waktu dan tenaga. Selama bulan Ramadan, banyak dari mereka yang mungkin sibuk dengan kegiatan ibadah atau acara keluarga sehingga kurang optimal dalam menjalankan perannya.

Tentunya hal ini dapat mempengaruhi konsistensi dan ketersediaan mereka untuk berinteraksi dengan follower dan mempromosikan produk bisnis yang identik Ramadan.

  • Potensi Kesalahan dan Kontroversi

Sebagaimana layaknya manusia, influencer manusia rentan terhadap kesalahan dan kontroversi yang dapat merusak citra mereka. Kesalahan dalam promosi produk Ramadan atau kontroversi yang terkait dengan perilaku mereka selama bulan suci ini dapat berdampak negatif pada citra merek yang mereka promosikan.

Kondisi ini tentunya patut diwaspadai sekaligus diantisipasi oleh para pelaku bisnis agar tidak menjadi blunder nantinya.

Keunggulan Influencer Virtual

Sebagai sesuatu yang lahir dari teknologi, influencer virtual pun membawa serta karakteristik dari hal itu dan menjadikannya sebagai keunggulan tersendiri dibanding influencer manusia, yaitu :

  • Konsistensi dan Ketersediaan

Influencer virtual tidak terpengaruh oleh keterbatasan fisik ataupun waktu. Mereka dapat tetap konsisten dan tersedia untuk interaksi dengan follower mereka sepanjang waktu, termasuk selama bulan Ramadan yang sibuk. Bahkan influencer virtual sangat memungkinkan untuk bekerja selama 24 jam tanpa henti.

  • Kreativitas dan Inovasi

Seiring tidak terikatnya oleh keterbatasan fisik, influencer virtual memiliki keunggulan dalam hal kreativitas dan inovasi. Mereka dapat memberikan konten yang kreatif dan inovatif dengan lebih mudah, sehingga membuat promosi produk Ramadan menjadi lebih menarik dan berbeda.

Kekurangan Influencer Virtual

Namun, memang tidak ada sesuatu yang sempurna. Terlebih influencer virtual adalah bagian dari karya manusia yang tentu memiliki kekurangan tersendiri, diantaranya :

  • Kurangnya Keaslian

Salah satu kelemahan utama influencer virtual adalah kurangnya keaslian. Karena mereka merupakan identitas yang dibuat secara sengaja, follower mungkin merasa kurang terhubung secara emosional atau meragukan kejujuran mereka dalam merekomendasikan produk Ramadan.

  • Sulit Membangun Hubungan Emosional

Influencer virtual barangkali menghadapi kesulitan dalam membentuk hubungan parasosial yang kuat dengan follower  mereka. Karena kurangnya faktor kemanusiaan dan pengalaman hidup yang sebenarnya, ikatan emosional antara influencer virtual dan follower-nya mungkin tidak sekuat yang terjadi dengan influencer manusia.

Pilihan Terbaik

Dalam memilih antara influencer manusia dan virtual untuk mempromosikan produk identik Ramadan, penting untuk mempertimbangkan karakteristik unik dari masing-masing jenis influencer serta kebutuhan dan preferensi target pasar kita.

Jika para pelaku bisnis menekankan pentingnya keaslian dan koneksi emosional dengan konsumen, maka influencer manusia mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, jika mereka ingin memanfaatkan konsistensi dan kreativitas tanpa terikat oleh keterbatasan fisik, maka influencer virtual bisa menjadi solusi yang efektif.

Selain itu, kombinasi dari kedua jenis influencer juga dapat menjadi strategi yang menarik. Dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing, para pelaku bisnis dapat menciptakan kampanye promosi produk Ramadan yang holistik dan efektif.

Misalnya, mereka dapat menggunakan influencer manusia untuk membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan konsumen, sementara influencer virtual digunakan untuk memberikan konten kreatif dan inovatif yang menarik perhatian follower.

Dengan mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis influencer serta mengadaptasikan strategi promosi sesuai dengan tujuan dan target pasar bisnis, para pelaku bisnis dapat meningkatkan efektivitas promosi produk identik Ramadannya dan meraih kesuksesan dalam menghadapi persaingan bisnis selama bulan suci ini.

Happy Ramadan.

 

Maturnuwun.

Agil Septiyan Habib Esais, dapat dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun