Narasi-narasi tentang kesetaraan gender yang digaungkan dan diperjuangkan dari waktu ke waktu di tengah masyarakat modern sekarang seakan tertampar oleh realitas bahwa peristiwa diskriminatif justru mulai terjadi di lingkungan yang paling vital, yakni keluarga.
Sudah sewajarnya bagi sebuah keluarga untuk menghadirkan ruang kesetaraan kepada semua orang dari keluarga tersebut.
Ketika benih-benih diskriminasi gender yang tersamarkan dalam rupa preferensi ini dibiarkan terus terjadi maka hal itu akan semakin memperbesar tantangan untuk menciptakan kesetaraan gender di masyarakat.
Orang Tua Paranoid
Ada pernyataan menarik tentang anak laki-laki dan perempuan yang mungkin bisa mewakili alasan mengapa orang tua ingin punya anak dari salah satu jenis kelamin tersebut.
Pernyataan 1 : Anak perempuan itu lebih tinggi kasih sayangnya dan lebih peduli kepada orang tua.
Pernyataan 2 : Anak laki-laki itu lebih bisa diandalkan untuk membantu mencari nafkah orang tua.
Dua pernyataan tersebut sepertinya tidak asing dan cukup familiar kita temui dalam kehidupan sehari-hari, bukan?
Tapi apakah kita semua sepakat dengan pernyataan tersebut? Sepertinya tidak.
Pernyataan 1 dan 2 tidak bisa dibilang sebagai suatu hal yang mutlak karena dalam realitasnya tidak selalu seperti itu. Dua pernyataan tersebut muncul karena adanya rasa "paranoid" bahwasanya kelak ketika seorang ayah atau ibu telah lanjut usia mereka akan kurang mendapatkan perhatian dari anaknya yang seorang laki-laki atau makin berat beban ekonominya manakala hanya punya anak perempuan.
Padahal, ada banyak anak laki-laki yang memiliki kasih sayang dan kepedulian tak kalah besar kepada orang tuanya dibandingkan anak perempuan. Kisah Satrio Pamungkas (TikTok @satrio_ojon) yang merawat ayah terserang struk bisa menjadi contoh.
Sebaliknya, ada cukup banyak anak perempuan yang lebih mahir menghasilkan uang dan membantu mencarikan nafkah untuk keluarga / orangtua dibandingkan anak laki-laki. Hal ini saya dapati sendiri di keluarga istri saya yang sedari kecil hingga sekarang terus membantu meringankan beban orang tua melalui hasil jualan ataupun menyisihkan gaji pekerjaan.