Jika hal ini terus dibiarkan maka akan semakin kecil saja jumlah kandidat berkualitas yang mentas dalam persaingan pemilu. Tersisa para kandidat bermodal besar namun kualitasnya biasa-biasa saja atau bahkan bobrok karena mereka hanya memburu jabatan untuk mengembalikan modal kampanyenya atau bahkan mengejar keuntungan lebih dari jabatan yang mereka peroleh.
***
Para penyelenggara pemilu hendaknya mencari cara agar pesta demokrasi bisa berjalan secara lebih berkeadilan. Misalnya, memberlakukan modal kampanye yang sama besar untuk semua kandidat dan modal kampanye tersebut sepenuhnya ditanggung negara.
Dengan kata lain, memberikan perhatian lebih pada aspek party financing agar sumber dana pembiayaan partai menjadi lebih seimbang.
Jadi, para kandidat hanya perlu beradu gagasan, pemikiran, program, ideologi, dan sejenisnya untuk disampaikan kepada masyarakat pemilih. Bukan lagi adu modal dan perang harga.
Sepakat?
Maturnuwun.
Agil Septiyan Habib Esais, dapat dikunjungi di agilseptiyanhabib.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H