Perlu kamu ingat, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup yang mungkin tidak akan kamu dapatkan lagi.
5 Hal Perlu Dipertimbangkan Sebelum Beli Rumah Subsidi
#1. Tetangga Penggosip
Mungkin ini tidak berlaku menyeluruh, tetapi orang-orang yang tinggal di perumahan subsidi biasanya didominasi oleh pria pekerja dan ibu rumah tangga. Ketika kaum hawa hanya disibukkan dengan urusan dapur dan rumah, biasanya mereka punya kecenderungan mencari kawan senasib untuk berbagi kisah dan bertukar cerita.
Sembari menemani anak-anaknya bermain, ibu-ibunya berkumpul dan bercerita satu sama lain. Apa yang dibicarakan? Entah, tetapi biasanya satu topik yang tidak pernah ketinggalan adalah urusan pergosipan.
Membicarakan keburukan dan kekurangan orang lain yang menurutnya tidak selaras dengan pandangannya. Mungkin sebagian dilandasi kebencian, tetapi sebagian yang lain justru menjadikan kebiasaan itu sebagai pengisi waktu luang.
Ketika kamu hendak beli rumah subsidi maka siapkan mentalmu jikalau nanti bertemu dengan tetangga penggosip macam ini.
#2. Sasaran Kepo
Kamu harus siap karena bisa jadi suatu saat justru kamulah yang menjadi bahan pembicaraan. Kamu atau anggota keluargamu sangat mungkin menjadi sasaran kepo orang lain.
Orang lain akan melihatmu dengan suka-sukanya mereka. Sedangkan kamu tidak akan mampu untuk menangkal apa pun yang dipersepsikan kepadamu.
Jangan berharap bahwa orang lain tidak akan pernah membicarakanmu di belakang. Sebaik apa pun kamu sangat mungkin terlihat sisi kekurangan di mata orang lain. Cukup bagimu untuk legowo manakala sudah memutuskan untuk beli rumah subsidi dan memutuskan hidup di sana.
#3. Sensitif Iuran
Rumah subsidi dihuni oleh mereka-mereka yang umumnya memiliki penghasilan tingkat UMR. Sedang-sedang saja atau kalau tidak bisa dibilang pas-pasan. Apalagi ketika kamu sudah berkeluarga dan memiliki putra putri.
Dengan situasi semacam itu, berhemat merupakan opsi yang paling mungkin ditempuh. Sehingga setiap kali ada pengeluaran tak terduga pasti hal itu akan memantik permasalahan.
Padahal, di sebuah kawasan perumahan (terlebih perumahan baru) aktivitas memungut iuran sangat mungkin menjadi keharusan dan rutinitas. Baik itu untuk mengakomodir pembuangan sampah, iuran keamanan, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya seremonial.