Saya pernah memiliki atasan yang merupakan orang kepercayaan anak pemilik perusahaan. Dan beliau memang benar-benar memiliki kekuatan lebih untuk melindungi para anak buahnya dari tekanan pihak lain yang mungkin dalam kondisi "normal" sulit dilakukan.
Untuk kasusnya saat itu memang bukan terkait ada anak buah yang mau menikah dengan sesama rekan kerja. Hanya saja konteks tersebut sepertinya cukup relevan dalam hal peran keberadaan sosok berpengaruh di sekitar kamu. Termasuk diantaranya dalam hal memberi kelonggaran aturan perusahaan.
4. Menjadi Orang Lama yang Disegani
Ini salah satu keuntungan menjadi orang lama. Apalagi yang menjadi angkatan pertama yang turut melakukan "babat alas" dalam perjalanan suatu perusahaan. Karena biasanya mereka yang bisa bertahan lama merupakan orang-orang terpercaya seiring loyalitasnya dengan tetap bertahan di perusahaan yang sama dalam jangka waktu lama.
Dengan status semacam itu rasa-rasanya tidak jadi soal saat kamu akan menikah dengan sesama rekan kerja. Karena kamu mungkin menjadi aset berharga di perusahaan tersebut sehingga patut dijaga. Aturan perusahaan akan memberikan pengecualian atas hal itu.
5. Lakukan Aksi Protes Perubahan Peraturan
Barangkali cara ini termasuk yang paling frontal karena memerlukan langkah konfrontatif yang terang-terangan hendak menolak keberadaan salah satu aturan perusahaan. Sepertinya berat dilakukan, tapi belum tentu mustahil terjadi.
Jikalau kamu memang meyakini bahwa menikahi sesama rekan kerja patut diperjuangkan, dan tetap bekerja di sana merupakan sesuatu yang layak dipertahankan, why not?, mengapa tidak untuk mengambil langkah ini?
Tapi, tentu kamu harus siap menanggung segala risiko dan konsekuensi yang ada. Kena skors mungkin. Atau bisa juga dipecat. Semua kembali pada keberaniamu sendiri.
Saya pribadi melihat bahwa aturan perusahaan yang melarang menikah antar sesama rekan kerja di satu perusahaan tidak perlu dilakukan. Produktivitas dan profit organisasi masih bisa diperjuangkan dengan cara yang lebih elegan ketimbang peraturan absurd macam itu.
Sumber Daya Manusia (SDM) memang merupakan faktor penting dalam keberlangsungan sebuah bisnis. Hanya saja mereka tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu, ada konsep mengelola SDM, mendidik SDM, dan seterusnya.
Pernikahan hanyalah satu bagian kecil dari ruang hidup privat seseorang yang tidak semestinya diusik secara berlebihan. Dan ini pasti butuh kecerdasan serta kearifan dari orang-orang yang berada disana.
Salam hangat.