Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

6 Pertimbangan Pelaku Bisnis dalam Memilih Moda Transportasi untuk Distribusi Produk

21 Oktober 2022   10:21 Diperbarui: 22 Oktober 2022   16:00 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal laut merupakan salah satu moda transportasi penunjang distribusi produk | ILustrasi gambar : pixabay.com / smartschwarz 

Sebenarnya, kita juga memerlukan strategi penunjang seperti keberadaan pusat distribusi di beberapa wilayah tertentu untuk menjaga keamanan pasokan produk dengan level stok tertentu. Sehingga kita tidak perlu terburu-buru mendistribusikan produk ke konsumen karena produk kita sudah memiliki stok pengaman untuk jangka waktu tertentu.

Sehingga moda transportasi yang lebih terjangkau bisa kita pergunakan untuk mendistribusikan produk kita ke area-area distribusi di segala penjuru secara simultan dari waktu ke waktu.

5>> Biaya Pengiriman

Biaya pengiriman memang sangat menentukan besar kecilnya keuntungan yang didapat dari pengelolaan sebuah bisnis. Sehingga sebisa mungkin biaya pengiriman haruslah seminimal mungkin. Tentu dengan memperhatikan beberapa catatan.

Pertama, biaya boleh murah asalkan efisien secara volume pengiriman.

Kedua, biaya boleh murah asalkan produk bisa terkirim sesuai waktu yang ditentukan.

Ketiga, biaya boleh murah asalkan mampu menuju lokasi-lokasi yang diinginkan.

Keempat, biaya boleh murah asalkan barang tidak terlambat sampai ke tujuan.

Kelima, biaya boleh murah asalkan tidak menghadirkan beban penyimpanan (inventory) yang berlebihan.

6>> Inventory

Pengiriman dalam volume tinggi akan berimbas pada besarnya jumlah persediaan produk di pos-pos yang menjadi persinggahan produk tersebut sebelum sampai kepada konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun