>> Meningkatkan akurasi forecasting penjualan barang jadi
Forecasting atau peramalan merupakan langkah pertama dalam menyusun sebuah sistem perencanaan produksi hingga pengadaan bahan untuk menunjang produksi tersebut.
Data yang mendekati kenyataan akan sangat bermanfaat untuk membuat perencanaan produksi yang sesuai serta penyiapan bahan dalam kuantitas yang tepat.
Kesesuaian dari dua hal tersebut akan berdampak langsung terhadap status jumlah stok barang material ataupun barang jadi yang kelak akan menjadi beban penyimpanan atau sebaliknya.
Stok bahan yang berlebih dan produksi barang jadi yang meleset dari aktual kebutuhan tentunya akan butuh waktu untuk dihabiskan. Semakin lama waktu yang diperlukan maka masa aging-nya akan bertambah dan lambat laun akan menjadi permasalahan aging stock yang kronis jikalau tidak segera dibereskan.
>> Merancang sistem manajemen persediaan yang integratif
Pengelolaan stok atau persediaan tidak bisa berjalan sendiri dengan sebatas melihat jumlah kebutuhan saja. Akan tetapi kita juga perlu memperhatikan taksiran kebutuhan dalam beberapa periode waktu kedepan melalui data forecast.
Disamping itu, ketersediaan stok di ruang penyimpanan juga perlu dijadikan pertimbangan agar supaya barang-barang lama diprioritaskan terlebih dulu untuk dihabiskan melalui mekanisme penjualan, obral produk, cuci gudang, dan seterusnya.
Dalam rangka menyiapkan stok bahan yang baru setiap pengelola bisnis perlu tahu stok awal yang dimiliki sudah tersedia berapa banyak dan berapa total kebutuhan untuk setiap rincian jenis material yang dimiliki.Â
Hal ini sangat penting bagi sebuah unit bisnis yang didalamnya membawahi beberapa jenis produk yang memerlukan ragam varian material berbeda.
>> Menganut pendekatan Just in Time (JIT) terkait pengelolaan persediaan bahan