Dengan pergerakan pemakaian yang kecil maka stok yang sudah terlanjur banyak hanya bisa menunggu antrean penggunaan saja. Mungkin durasinya bisa lebih cepat apabila terjadi peningkatan jumlah pakai. Misalnya karena adanya penambahan komposisi ataupun karena pertumbuhan permintaan dari suatu produk.
Selama kedua hal tersebut belum terjadi maka jumlah persediaan harus dikondisikan dalam jumlah secukupnya saja. Termasuk seandainya terdapat batasan minimal jumlah pembelian untuk salah satu jenis barang tertentu.
Mekanisme FIFO yang tidak berjalan
Barang-barang yang pertama kali masuk hendaknya berada pada urutan awal sebagai barang yang pertama dikeluarkan. Maka, ketika sebuah unit bisnis membeli jenis material tertentu maka kedatangan paling pertama harus diprioritaskan terpakai ketimbang kedatangan setelahnya.
Hal ini secara kualitas tentu berpengaruh pada tingkat fresh atau tidaknya bahan yang dijadikan penunjang produksi. Normalnya, kedatangan terbaru adalah yang paling baik, paling fresh. Akan tetapi, konsumsi untuk proses produksi tetap harus mengutamakan yang tersedia atau tersimpan dalam masa yang lebih lama terlebih dulu.
Hanya saja mekanisme FIFO (First In First Out) ini adakalanya tidak berjalan baik karena beberapa kendala seperti kedisiplinan, ketidaktahuan, atau mungkin kendala lokasi tempat penyimpanan yang menyulitkan hal itu dijalankan.
Budgeting yang tidak jelas dalam pengelolaan barang
Persiapkan sesuai kebutuhan saja. Jangan membeli terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Karena kedua hal tersebut hanya akan memicu masalah lain dalam operasional sebuah bisnis.
Aging stock yang terlalu lama merupakan imbas dari jumlah stok yang tersedia jauh melebihi kebutuhan yang ada sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk menghabiskan stok tersebut.
Agar dua problematika tersebut dapat dihindari maka yang diperlukan adalah pengalokasian yang proporsional antara kebutuhan dengan anggaran (budgeting) yang dialokasikan.
Suatu jenis barang tertentu mungkin perlu dianggarkan lebih banyak ketimbang jenis yang lainnya bergantung pada jumlah kebutuhan, karakteristik barangnya, dan lain sebagainya.