Banyak yang mengatakan bahwa perjalanan sebuah bisnis itu sangatlah dinamis. Memang benar. Bahkan kita sebagai pelaku bisnis harus cepat merespon setiap perubahan yang terjadi dengan sesegera mungkin.
Tren pasar, dinamika ekonomi global, dan sebagainya menghadirkan kompleksitas tantangan yang tinggi untuk dihadapi dan dituntaskan. Adakalanya sebuah produk bisnis menjadi usang dan menuntut pembaharuan agar supaya tidak ditinggalkan oleh pelanggan.
Beberapa produk yang dihasilkan oleh sebuah unit bisnis barangkali diminati oleh pelanggan. Namun, terkadang produk-produk tersebut juga kurang mendapatkan respon yang baik untuk menjadi sebuah komoditas yang digemari.
Ada produk yang laris manis, tapi ada juga yang tidak laku atau volume penjualannya sangat kecil. Pada akhirnya, produk-produk yang kurang diminati pembeli ini hanya akan memenuhi ruang penyimpanan saja dengan masa simpan yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
Durasi masa simpan inilah yang disebut sebagai aging atau aging stock atau masa simpan dari stok suatu produk yang berupa barang. Durasi waktunya bisa bervariasi bergantung pada pengelompokan yang dilakukan. Misalnya, aging kurang dari 30 hari, antara 30 sampai 60 hari, diatas 60 hari, dan seterusnya.
Periode aging yang semakin tinggi mengindikasikan aliran modal yang tersendat seiring tidak terjualnya suatu jenis produk kepada pelanggan. Disamping itu, perusahaan juga harus menanggung beban biaya penyimpanan guna memastikan produk tersebut tetap terjaga kualitasnya dan layak untuk diuangkan kapan saja.
Semakin banyak varian produk yang berusia aging tinggi hal itu menunjukkan bahwa ada ketidakberesan dengan pengelolaan produk tersebut. Khususnya dari sisi strategi penjualan.
Lini penjualan sebuah bisnis memang perlu memiliki fleksibilitas tinggi dalam memasarkan produk-produknya. Namun, itu bukan berarti sebuah bisnis bisa begitu saja berganti-ganti varian apabila varian sebelumnya dinilai gagal atau kurang menghasilkan penjualan yang mumpuni.
Produk yang gagal bersaing dengan kompetitor pada akhirnya hanya akan bergerak lambat seiring kurangnya respon untuk menyerap produk tersebut. Lambat laun hal itu akan menambah durasi masa simpan stok yang sudah ada menjadi lebih lama.