Ironisnya, baru sekitar 30% saja warga Indonesia yang sudah memiliki dana pensiun atau sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari sampai tiba waktunya masa pensiun itu kelak.
>> Fase Meningkatkan Kualitas Literasi Keuangan
Ketiadaan atau kurangnya persiapan seseorang dalam menyambut masa pensiun pada umumnya disebabkan oleh minimnya tingkat literasi keuangan yang ia miliki.Â
Di Indonesia sendiri tingkat literasi keuangan ini masih terbilang rendah. Pada tahun 2019 yang lalu tingkat literasi keuangan baru mencapai 38.03%. Kalah jauh dari beberapa negara ASEAN lain seperti Singapura (98%), Malaysia (85%), dan juga Thailand (82%).
Biarpun tingkat literasi keuangan yang kita miliki saat ini masih tergolong kecil, paling tidak hal itu masih sedikit lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Internet cukup banyak berkontribusi membangun literasi masyarakat terhadap aspek-aspek terkait keuangan. Sehingga kita yang tumbuh besar di era internet ini seharusnya bisa lebih bijaksana dalam menyikapi hari depan yang rentan dengan ketidakpastian tersebut.
Saat ini, hampir semua hal bisa kita cari dan dapatkan aksesnya. Termasuk juga dalam upaya meningkatkan kualitas literasi yang kita miliki. Tergantung pada diri kita masing-masing apakah bersedia untuk terus belajar atau abai dan menyesalinya kemudian.
Setidaknya beberapa hal berikut bisa dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan kita, di antaranya:
- Mengalokasikan waktu secara konsisten setiap minggunya minimal 1 jam untuk mengelola dan merencanakan keuangan kita.
- Mengalokasikan waktu setidaknya 30 menit seminggu untuk belajar, mengenal, dan memahami segala sesuatu perihal keuangan pribadi dengan membaca, menonton podcast, mengikuti seminar, dan sejenisnya.
- Berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman di bidang ini. Khususnya dengan mereka yang telah terbukti berhasil mengelola keuangan pribadi mereka masing-masing.
- Membuat simulasi keuangan.
Sebenarnya ada cukup banyak perbendaharaan informasi tersebar di internet yang bisa mengajari kita beragam pengetahuan tentang keuangan. Tinggal kita pilih dan pilah mana yang sekiranya paling sesuai untuk diterapkan. Kita bisa menjalin komunikasi dengan perencana keuangan bersertifikat CFP yang memang memiliki kapabilitas untuk memberikan pengarahan sesuai koridor.
>> Fase Mengeksekusi Rencana Tindakan