Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Saudaraku Istimewa, Begini Cara Kami Membaur dengan Anak Berkebutuhan Khusus

3 Agustus 2022   11:54 Diperbarui: 4 Agustus 2022   10:25 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berseda gurau adalah hal yang biasa dengannya. Kami tidak pernah membatasi komunikasi meskipun sebenarnya ia sedikit berbeda. Ia tidak bisa berlari seperti halnya kami pada umumnya. 

Ruang geraknya terbatas pada yang begitu-begitu saja. Berjalan seperti sempoyongan. Tapi kami tidak pernah meremehkannya dengan segala keterbatasan itu.

Bahkan bisa dibilang kami sangat mengaguminya karena cita-cita besar yang ia miliki. Mungkin ia adalah satu-satunya orang di keluarga kami yang secara terang-terangan memiliki impian untuk menjadi seorang kyai. Menjadi ustadz. Pengajar ilmu agama. Yang mana hal itu sudah ia perjuangkan semenjak usia belia hingga saat ini.

Wajahnya senantiasa memancarkan antusiasme. Bukan tatapan sayu yang pasrah dan marah atas kondisinya. Karena ia berkeyakinan bahwa Sang Pencipta memang telah membuatkan rencana yang luar biasa untuknya.

Dalam hal ini kita belajar sesuatu yang penting bahwa rekan, kerabat, saudara, atau teman-teman kita yang diciptakan dengan kondisi istimewa tersebut tetap juga merupakan manusia seperti halnya kita. Mereka berhak diperlakukan sama baiknya seperti yang lain.

Adapun beberapa hal yang mungkin dapat kita lakukan sebagai suatu upaya mendukung pertumbuhan ABK sehingga berkembang menjadi pribadi luar biasa diantaranya adalah:

>> Kasih sayang yang sama

Dalam hal ini kasih sayang diperlukan dari para orangtua, rekan, kerabat, saudara, ataupun teman. Bukannya penolakan hingga bullying yang justru memperburuk keadaan.

>> Toleransi yang sesuai keadaan

Kita harus memahami bahwa mereka yang secara fisik istimewa memiiliki keterbatasan tertentu yang penting untuk kita sadari. Tujuannya, selain sebagai bentuk simpati hal itu juga merupakan cara untuk menghargai. Karena beberapa hal terkadang harus ditoleransi seiring kapasitas yang mereka punya secara fisik.

>> Membaur seperti biasa

Mereka mungkin memang berbeda. Namun sebenarnya mereka juga memiliki perasaan yang sama dengan kita. Mereka butuh perhatian dan komunikasi layaknya orang-orang pada umumnya. Mereka pun butuh bicara dan diajak bercanda. Jangan mengabaikan mereka hanya karena mereka sedikit berbeda dengan kita.

>> Memberikan role model acuan 

Keberadaan role model bisa menjadi pelecut semangat bagi ABK yang oleh sebagian orang dipandang tidak memiliki masa depan. Nick Vujicic adalah mungkin salah satu sosok yang bisa menjadi inspirasi. Di Indonesia sendiri ada sosok Habibie Afsyah, digital marketer sukses meskipun memiliki keterbatasan fisik.

Pada momen Hari Anak kali ini alangkah baiknya apabila kita menengok kembali keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut agar senantiasa mendapatkan atensi yang layak dan perhatian yang tepat sehingga bisa turut berkembang menikmati zaman sebagaimana anak-anak lain pada umumnya.

Lindungi, sayangi, hormati, dan dukung mereka menuju sesuatu yang besar di masa depan.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun