Indonesia digadang-gadang akan tampil sebagai kekuatan baru ekonomi dunia di masa depan. Hal itu bukan tanpa alasan mengingat negara yang kita cintai ini memang memiliki potensi besar untuk mencapainya. Visi Indonesia Maju merupakan "summary" dari keyakinan bahwa Indonesia mampu untuk mewujudkan hal itu.
Mychal Jefferson, Chairman Hamershlag Private, dalam webinar Road to New York, Indonesia Investment Forum menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 dunia karena didukung oleh pilar penting bernama Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)[1].
Saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi[2]. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia pada tahun 2019 yang lalu mencapai 67.6%, sementara jumlah penduduk usia tidak produktif hanya sekitar 26-27%[3].
Besarnya SDM usia produktif ini akan sangat mendukung laju perekonomian apabila dikelola secara tepat. Tingginya jumlah penduduk usia produktif seharusnya berkorelasi positif terhadap pendapatan per kapita suatu negara[4].
Pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2021 menurut BPS adalah sebesar US$ 4.349,5 per tahun[5]. Sedangkan sebuah negara dikatakan maju menurut Bank Dunia (World Bank) apabila pendapatan per kapita  mencapai US$ 11.906 atau lebih per tahun[6].
Pendapatan per kapita merupakan wujud nyata pertumbuhan ekonomi[7], dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi mengindikasikan keberhasilan pembangunan sebuah negara. Dimana pertumbuhan ekonomi minimal 6% per tahun harus dikejar apabila ingin mencapai target pendapatan per kapita US$ 12.000 -- US$ 13.000 per tahun[8].
Bukan perkara mudah memang. Namun, terwujud atau tidaknya visi Indonesia Maju sangat ditentukan dari upaya pembangunan yang kita lakukan.
Pandemi dan Transformasi Digital
Peran SDM sangatlah penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, peran SDM tersebut selama beberapa waktu terakhir ini sedang diuji seiring datangnya pandemi covid-19 yang mengancam aset terpenting manusia yaitu kesehatan. Untuk melindunginya maka pembatasan aktivitas sosial pun diberlakukan.