Selama ini mungkin kita memandang spiritualitas hanya berperan untuk menunjang kehidupan kita dalam berinteraksi dengan hal-hal diluar pekerjaan. Lebih khusus lagi hanya menyangkut aktivitas keagamaan. Padahal sejatinya spiritualitas itu sendiri sangat berperan penting dalam menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu korporasi, organisasi, atau perusahaan.
Sebuah bisnis akan bermasalah tatkala dipimpin oleh sosok yang tidak amanah. Bisnis akan kacau balau tatkala orang-orang yang ada didalamnya sering bertukar amarah dan mengabaikan rasa cinta. Usaha akan karut marut apabila kejujuran diabaikan oleh sebagaian atau semua orang yang ikut menjalankan.
Spiritualitas bukan hanya tentang isi hati seseorang, namun sekaligus menjadi hati dari perusahaan. Apalah artinya teknologi tinggi jikalau orang-orang yang terlibat disana tidak memiliki simpati dan harga diri. Mungkin bisnis terlihat baik-baik saja. tapi percayalah bahwa itu hanya sementara.
Dalam sebuah seminar bisnis yang diselenggarakan oleh Harvard Business School (HBS) pada tahun 2002 lalu bertajuk "Does Spirituality Drive Success?" menunjukkan kepada kita betapa besarnya peran spiritualitas dalam sukses tidaknya pengelolaan sebuah bisnis.
Singkatnya, dari seminar tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa spiritualitas berperan penting dalam menciptakan leader yang powerful. Yang mana sosok ini adalah intisari dari berjalan tidaknya sistem pengelolaan dimana bisnis berada.
Spiritualitas membangun karakter dan membentuk sudut pandang hingga akhirnya cara seseorang dalam menentukan sikap dan mengambil tindakan. Ketika landasan berfikir dan bertindak seseorang sudah ter-install dengan benar melalui prinsip-prinsip spiritualitas maka bisnis akan menemukan caranya sendiri untuk terus berjalan dalam setiap kondisi, hambatan, dan juga tantangan.
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H