Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

IndiHome Story: Bukan Polisi namun Mampu Melindungi, Mengayomi, dan Melayani dengan Teknologi

12 Juli 2022   19:52 Diperbarui: 12 Juli 2022   19:53 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Layanan internet perlu memberikan proteksi bagi pengguna | Ilustrasi gambar: pixabay

Saya melihat hal ini memang benar adanya karena kebetulan salah seorang kerabat dan beberapa tetangga juga turut memasang layanan internet berjenis fixed broadband ini di rumahnya. Internet tersebut dimaksudkan sebagai fasilitas penunjang bagi anak-anaknya yang harus bersekolah secara daring. Juga dengan harapan agar bisa memberikan akses layanan internet berkualitas kepada seluruh anggota keluarga yang ada di rumah.

Berbicara mengenai layanan internet yang berkualitas umumnya para pengguna internet memiliki beberapa kriteria tertentu dalam memilih provider. Survei APJII menemukan bahwa kualitas koneksi merupakan kriteria utama yang menjadi rujukan pengguna internet, disusul dengan harga, dan promo layanan yang ditawarkan oleh penyedia[4].

Akan tetapi, kalau ditilik lebih jauh beberapa kriteria tersebut sebenarnya masih belum mengakomodasi satu aspek penting yang mungkin seringkali kita abaikan. Yaitu terkait dengan rasa aman bagi pengguna.

Mengapa aspek keamanan ini begitu penting? Seperti yang kita tahu bahwa teknologi internet ini bak pisau bermata dua. Yang jikalau dipergunakan dengan bijak akan memberikan manfaat, sebaliknya apabila disalahgunakan akan melahirkan mudharat.

Sudah berapa banyak kebaikan yang lahir berkat jasa penggunaan internet? Dan sabaliknya, sudah berapa banyak kejahatan yang timbul oleh karena penyalahgunaannya?

Ketika suatu layanan internet diarahkan untuk dipakai bersama dengan anggota keluarga tercinta maka tentunya aspek keamanan ini terasa jauh lebih penting. Siapa sih yang ingin anggota keluarganya terpapar oleh efek negatif dari internet?

Tiga Perlindungan Pengguna

Tidak bisa dipungkiri bahwa sangatlah menyenangkan apabila bisa menjelajah internet dari rumah. Kita dapat menikmati manfaat internet untuk mengakses informasi dari segala penjuru dunia hanya dari tempat tinggal kita yang nyaman tanpa perlu beranjak kemana-mana.

Layanan internet perlu memberikan proteksi bagi pengguna | Ilustrasi gambar: pixabay
Layanan internet perlu memberikan proteksi bagi pengguna | Ilustrasi gambar: pixabay

Sebagai pemimpin pasar fixed broadband di Indonesia saat ini [5], IndiHome memang memiliki sisi kelebihan yang sangat menarik. Bukan semata tentang kecepatan internetnya, stabilitas layanan internet, ataupun dari pilihan paket yang ditawarkan. Tetapi juga mengenai rasa aman yang dihadirkan oleh  layanan besutan Telkom Indonesia ini.

Setidaknya ada tiga sisi perlindungan yang diberikan oleh IndiHome ini kepada para pengguna, yaitu :

1.>> Perlindungan dari gangguan alam seperti ancaman petir ataupun gelombang elektromagnetik

Saya masih ingat semasa kuliah dulu ketika berlangganan internet rumahan (non fiber optic) bersama teman-teman satu kontrakan. Kala itu kabel internet harus kami cabut/matikan setiap kali cuaca mendung disertai petir melanda. Hal itu dilakukan untuk menghindari potensi terjadinya bahaya. Sehingga kegiatan kami berselancar di dunia maya mesti ditunda untuk sementara sampai cuaca buruk mereda.

Tetapi adanya dukungan kabel fiber optic menjadikan layanan internet dari IndiHome lebih aman untuk diakses. Dengan tidak ada arus listrik pada kabel fiber optic maka hal ini akan menghadirkan rasa aman bagi penggunanya[6]. Terutama ketika cuaca buruk atau kondisi petir yang bisa membahayakan jiwa.

Disamping itu, proyek pembangunan infrastruktur internet kabel laut fiber optic yang dikerjakan oleh Telkom Indonesia bekerja sama dengan beberapa konsorsium juga akan mampu meningkatkan kemampuan transfer data sebesar 100 terabyte per detik atau dua kali lipat dari kapasitas kabel fiber optic yang ada sebelumnya[7].

Mengutip pernyataan dari Peter Lydian di podcast youtube-nya Indrawan Nugroho terkait kerjasama Meta dan Telkom Indonesia dalam membangun infrastruktur fiber optic kabel bawah laut, proyek tersebut nantinya akan dapat meningkatkan kecepatan internet hingga 70%[8].


2. >> Internet Positif dan proteksi dari konten berbahaya

Bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), IndiHome memberikan edukasi kepada pengguna layanannya agar menjauhi akses terhadap beberapa laman situs internet yang ditengarai berbahaya[9].

Meskipun terkadang ada keluhan yang disampaikan oleh pengguna terkait kebijakan tersebut, namun sebenarnya hal ini sangatlah diperlukan terutama untuk melindungi keluarga kita agar terhindar dari konten-konten yang tidak layak seperti situs porno, judi, ajaran radikal, dan sejenisnya.

Hal ini sekaligus menjadi ciri khas dari Internetnya Indonesia yang memang kental dengan budaya ketimuran. Sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa tidak sepatutnya diakses.

Bagaimanapun juga saat ini kita yang berposisi sebagai orang tua tidak bisa setiap saat mengawasi detail "kunjungan" anak-anak kita di dunia maya. Sehingga diperlukan adanya "filter pertama" yang mampu menghindarkan mereka dari kunjungan salah alamat ke situs-situs tidak bermanfaat.

Memang benar bahwa kebijakan internet positif merupakan sebuah upaya proteksi agar kita terhindar dari konten-konten berisiko. Meskipun begitu kita tetap harus memberikan edukasi sekaligus meningkatkan kesadaran diri agar supaya menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab.


3. >>Perlindungan terhadap kesehatan mental pengguna internet

Sudah bukan rahasia lagi kalau koneksi internet yang lemot merupakan momok yang menyebalkan bagi para pengguna internet dimanapun berada. Bahkan lebih dari itu ternyata hal ini juga menjadi pemicu stres.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ericsson CunsumerLab beberapa tahun lalu menunjukkan bahwa streaming video yang tersendat 2 detik mengakibatkan peningkatan stres kognitif sebesar 16%. Sedangkan aktivitas mengunggah sesuatu (video, gambar, dan sejenisnya) ke media sosial bisa menurunkan motivasi pengguna sampai dengan 47% tatkala terjadi delay[10]. Dengan demikian memang ada efek negatif terhadap psikologi pengguna ketika internet yang dipergunakan mengalami gangguan.

Saya termasuk orang yang beberapa kali tersulut emosi tatkala jaringan internet tiba-tiba lelet padahal saat itu sedang diburu waktu untuk menuntaskan sebuah pekerjaan yang memerlukan dukungan internet.

Melihat kondisi tersebut maka dukungan internet berkualitas dari IndiHome dan juga Telkom Indonesia seharusnya bisa meminimalisir risiko stres yang terjadi selama kita mengakses internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun