Cukupkah hanya dengan melemparkan pertanyaan kritis untuk mengetahui kualitas sebuah informasi? Ternyata belum. Kita perlu untuk mengujinya, meski dalam skala yang relatif kecil. Kita bisa melakukan eksperimen sederhana bergantung jenis informasi yang ada tersebut.
Data dan fakta akan memiliki perilaku tertentu yang apabila "bersinggungan" dengan aspek lain akan memberikan respon "unik". Katakanlah kita memiliki data berupa angka-angka penjualan di beberapa wilayah tertentu. Dan kita ingin mengetahui pola tersembunyi yang ada dibalik angka-angka tersebut.
Maka kita perlu menguji apakah data yang ada tersebut memang masuk akal dan bisa bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Caranya bisa dengan melakukan kroscek data pembanding dengan basis data tertentu.
Hal ini bertujuan untuk meyakinkan kita bahwa pola yang terjadi memang merupakan realitas dan bukan sekedar asumsi belaka. Dengan eksperimen akan meningkatkan keyakinan kita bahwa apa yang terjadi memang demikian adanya.
>> Mencurahkan Daya Imajinasi
Terkadang kita akan menemui jalan buntu dalam merumuskan suatu solusi atas persoalan yang terjadi. Dalam hal inilah poin yang paling krusial dalam menentukan keputusan akhir diperlukan. Yaitu daya imajinasi.
Mengutip kata-kata bijak yaitu, "imajinasi lebih berarti dari sekadar ilmu pasti" sepertinya bisa merepresentasikan bahwa "kekakuan" dan "kepatuhan" kita terhadap data bisa jadi membuat kita terbelenggu untuk melakukan tindakan spektakuler.
Ada saatnya daya imajinasi kita dibutuhkan untuk memunculkan gagasan kreatif yang mampu menjadi solusi atas masalah yang terjadi. Imajinasi sangatlah diperlukan untuk menemukan jalan alternatif dari sekian kemungkinan lain yang dinilai kurang memuaskan untuk dijadikan jalan penyelesaian.
Salam hangat,