Membaur dengan dunia digital dan memanfaatkan data adalah sebuah keniscayaan di era disrupsi ini. Masa depan yang akan ditatap oleh semua jenis usaha tidak akan pernah jauh-jauh dari digitalisasi. Blockchain, metaverse, web 3.0, dan lain-lain akan semakin sering menghiasi diskusi ruang rapat.
Apabila kita abai terhadap realitas ini maka bersiaplah untuk semakin tertinggal oleh pihak-pihak yang lebih bersahabat terhadap perubahan zaman.
Tidak lupa, data menjadi "emas jenis baru" yang kini diperebutkan banyak pihak. Memiliki data ibarat memiliki tambang emas yang bisa diberdayakan dalam jangka panjang.Â
Syaratnya adalah kita harus melek dulu terhadap data. Bisnis harus melek pada data. Dengan mendasarkan keputusan dan strategi kebijakan pun juga terhadap hal itu.
<3- Aset Sumber Daya Manusia
Gaung perihal manusia adalah sumber daya terpenting suatu bisnis sudah lama kita dengar. Akan tetapi dalam praktiknya masih banyak perusahaan atau para pelaku bisnis yang dengan mudahnya membiarkan pekerjanya keluar masuk perusahaan. Turnover terjadi begitu tinggi seolah-olah setiap yang hilang bisa dengan mudah digantikan yang baru.
Padahal, korporasi-korporasi besar senantiasa merawat sumber daya manusia mereka agar bisa bertahan selama mungkin disana sekaligus memberikan dedikasi terbaik dalam jangka panjang.
Membekali para manusia penopang kinerja bisnis adalah investasi penting yang bisa jadi manfaatnya baru akan dirasakan dalam jangka panjang. Yang mana hal itu jelas memerlukan kesabaran untuk menuai apa yang ditaburkan.
<4- Aspek Brand
Setiap bisnis pasti mempunya brand yang menentukan melekat tidaknya identitas dari suatu jenis produk atau layanan di benak para pelanggan. Aspek ini tidak bisa dibangun secara instan karena memerlukan beberapa penyesuaian dan kesabaran dalam penciptaannya.
Beberapa konsultan brand kerapkali hadir untuk memberikan layanan khusus pembentukan suatu brand. Dengan kata lain hal ini membuktikan bahwa diperlukan adanya perlakuan khusus yang memerlukan biaya tidak sedikit guna mewujudkannya.