Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Alasan Mengapa Implementasi "Lean" Perlu Dimulai dari "Prod Plan" - Part 2

10 September 2021   13:11 Diperbarui: 10 September 2021   13:18 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plan B

Layaknya membuat skenario, planner perlu memiliki beberapa opsi alternatif dari perencaan yang ia buat. Mengingat pelaksanaan dari sebuah rencana belum tentu akan selalu berjalan mulus dalam kenyataan. Setiap potensi hambatan perlu dibuatkan rencana cadangan agar jangan sampai mengorbankan nilai-nilai penting produktivitas.

Kita ambil contoh sebuah rencana produksi untuk salah satu item tidak bisa berjalan karena ditengah perjalanan proses produksi salah satu materialnya bermasalah. Sehingga mau tidak mau pilihannya adalah menggantikannya dengan produksi varian lain atau berhenti total. Berhenti total berarti membuang waktu, membuang energi, dan tentuanya membuang uang juga.

Oleh karena itu planner harus memberikan rencana antisipasi seandainya kondisi emergency tersebut sampai terjadi. Produksi harus mengerjakan apa dalam jumlah berapa. Serta dalam kondisi apa harus disiapkan juga plan C, plan D, dan setrusnya.

Orientasinya adalah tujuan besar diawalyang diusung oleh sebuah organisasi bisnis perihal fungsi keberadaannya itu sendiri. Alternatif terburuk tetap perlu disediakan selama hal itu masih mampu memberikan sepercik keuntungan bagi bisnis.

Salam hangat,

Ash

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun