Pengaturan perencanaan produksi hendaknya mengkuti ritme dari kelompok A ganti ke kelompok B, dari kelompok B ke kelompok C, dan dari kelompok C ke kelompok A.
Prod plan yang dibuat akan semakin kompleks tergantung pada berapa banyak item yang perlu dikelola oleh seorang planner. Agar supaya pengaturan prod plan bisa berjalan optimal maka setiap karakteristik penting dari suatu proses perlu untuk diketahui agar tidak sampai salah menempatkan urutan produksi.Â
Jika hal tersebut sampai terjadi maka akan berimbas pada molornya waktu produksi. Dari yang seharusnya tuntas sebelum deadline menjadi terlewat batas waktu tersebut.
Jika dikatakan bahwa waktu adalah uang maka kita harus melihat berapa banyak sumber daya terbuang saat suatu pengerjaan molor dari deadline. Ada berapa biaya listrik yang harus diganti, dan lain-lain.Â
Sepintas, seorang planner memang "hanya" mengelola urutan produksi saja. Padahal konsekuensi yang ditimbulkannya bisa sangat besar dalam hal profitabilitas sebuah bisnis.
Salam hangat,
Ash
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H