Dalam dunia kerja, terlebih di masa kini sepertinya akan sulit menemukan pribadi pekerja yang memiliki kesetiaan tinggi selayaknya Paolo Maldini saat bertindak sebagai pemain di klub AC Milan.Â
Barangkali memperbandingkan kedua hal tersebut juga kurang tepat mengingat sepak bola juga memiliki sisi filosofis yang cukup panjang sejarahnya.Â
Sementara dunia kerja pada umumnya memang berorientasi pada urusan finansial yang mana setiap pilihan kerapkali didasarkan pada untung rugi secara materi.
Bagi sebuah korporasi, seorang pekerja adalah aset berharga yang sebenarnya tidak hanya berharga dari segi skill atau keterampilan.Â
Namun juga berharga karena pengetahuan atau knowledge yang mereka miliki perihal segenap aspek bisnis itu sendiri.Â
Membiarkan mereka pergi sama halnya melepaskan pengetahuan berharga untuk dimiliki oleh orang lain atau kelompok lain. Terlebih yang memanfaatkan knowledge tersebut adalah para pesaing yang memang terus berupaya menyingkirkan segenap kompetitornya.
Sehingga untuk mencari titik temu antara harapan pekerja yang ingin kebutuhan materinya terpenuhi serta korporasi yang berharap bisa melindungi atau memperoleh hal penting dari pekerja barunya hanya akan didapat jika kedua belah pihak bersepakat satu sama lain.Â
Jika perusahaan tempat bernaung seorang pekerja tidak ingin aset berharganya dimiliki oleh pesaing, maka setidaknya harus ada nilai tambah yang mampu menjadi daya tarik lebih ketimbang yang ditawarkan oleh pesaing.
Di sisi lain, hal ini bisa menjadi kesempatan berharga para setiap tenaga profesional untuk memiliki kualitas serta kapasitas diri yang baik sehingga dirinya layak diberikan apresiasi lebih.Â
Apabila dengan segenap kemampuan terbaik yang dimiliki tapi situasinya masih terlihat belum membaik, maka pasti suatu saat kesempatan itu akan datang menghampiri juga. Karena bagaimanapun juga sebuah mutiara akan senantiasa berkilau meskipun ia berada dalam kubangan lumpur sekalipun.
Berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain pada dasarnya hanyalah pilihan profesional dengan segenap pertimbangannya masing-masing.Â