Melatih Disiplin
Kecenderungan untuk mengadu dimungkinkan karena adanya suatu ketidakberesan pekerjaan. Entah karena kebiasaan menunda, mengabaikan, atau membiarkan pekerjaan terbengkalai.Â
Seiring dengan potensi adanya aduan maka hal itu akan mendorong seseorang untuk lebih disiplin dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Lebih Cermat dan Teliti
Terkadang mengerjakan pekerjaan sesuai perintah pun masih bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Entah karena hasilnya yang tidak sesuai harapan atau karena melewatkan beberapa detail penting yang vital bagi penuntasan pekerjaan.Â
"Ancaman" akan diadukan setidaknya akan mengingatkan kita sebagai pelaksana tugas agar menjadi lebih cermat dan teliti dalam memastikan hasil pekerjaan. Tidak sembarangan atau asal kerja sementara hasil akhirnya ternyata tidak tidak sesuai standar ketentuan.
Gali Ide Kreatif
Keterdesakan atau situasi terjepit kerapkali merangsang daya imajinasi seseorang sehingga menjadi kreatif. Dinding penghalang yang muncul sebagai efek aduan mau tidak mau mengharuskan kita untuk berfikir ekstra.Â
Mencari jalan penyelesaian masalah pasca cara-cara lama tidak ampuh lagi untuk diandalkan. Setiap batasan tidak semestinya membuat kita menyerah terhadap keadaan, akan tetapi sebaliknya kita harus lebih tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru.
Aduan yang dilayangkan oleh rekan kerja "kompor" tadi tidak selalu menyangkut kinerja perorangan saja. Hal itu bisa juga membawa serta pekerjaan sebuah tim.Â
Dengan kata lain, luapan emosi atasan bisa "menular" ke mana-mana sehingga semua orang mendapatkan getahnya.
Untuk itu, agar peristiwa serupa tidak terulang maka diperlukan sinergi berbagai pihak berkepentingan agar turut bahu-membahu menuntaskan masalah agar emosi si bos pun bisa dipadamkan bersama-sama.
Kerugian Memiliki Rekan Kerja PengaduÂ
Barangkali keberadaan rekan dengan gaya yang demikian justru dianggap sebagai biangkeladi masalah. Sedikit yang mempertanyakan cara yang dilakukan oleh rekan tersebut yang tidak mendahulukan cara "berbisik" dulu sebelum berkoar-koar dihapan sang atasan atau si bos tadi.