Perencanaan Produksi
Menyusun perencanaan produksi dilakukan dengan menyinergikan beberapa elemen penunjang dari pelaksanaan suatu proses produksi.Â
Di sana ada kelengkapan material atau bahan-bahan,tools atau peralatan, request kebutuhan, dan lain sebagainya.Â
Semuanya terkoneksi satu sama lain dan perlu diintegrasikan. Perencanaan produksi dimaksudkan sebagai suatu cara untuk menyinkronkan setiap kondisi yang ada sehingga target produksi bisa dicapai secara optimal.
Perencanaan produksi dibuat dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Target pemenuhan, yang merupakan orientasi utama dari dilakukannya suatu proses produksi.
- Efisiensi proses, setiap perencaan yang dibuat hendaknya mempertimbangkan sisi efisiensi. Misalnya produksi dilakukan parsial atau dilakukan dalam jumlah besar secara langsung.
- Kesiapan material, penyediaan material harus didukung penuh agar jalannya produksi tidak terhenti di tengah jalan.
- Kebutuhan sumber daya penunjang, sebagai daya dukung untuk memastikan bahwa proses produksi bisa berjalan sesuai dengan target kuantitas, waktu, dan juga kuaitas.
Rencana produksi dibuat untuk memastikan setiap aktivitas pekerjaan proses produksi bisa terpantau dari waktu ke waktu. Mungkin terjadi percepatan atau pemunduran dari target waktu awal yang diinginkan. Karena bagaimanapun kesigapan dalam pelayanan adalah yang utama dalam suatu bisnis.Â
Mereka yang mampu memberikan layanan terbaik adalah pemenangnya. Dan untuk menjadi yang terbaik itu salah satunya adalah komitmen terhadap pemenuhan sesuatu target waktu yang telah dijanjikan. Terlambat dari jadwal adalah sebuah preseden buruk yang bisa memicu kerugian dari sebuah bisnis.
Perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya tidak lantas kemudian dibiarkan berlalu begitu saja atau ditunggu untuk hasil akhirnya. Butuh pemantauan yang konsisten dari waktu ke waktu.Â
Melihat perkembangan yang terjadi hari ini, esok, dan seterusnya. Bukan tidak mungkin apa yang direncanakan sebelumnya mengalami pergeseran akibat sesuatu hal sehingga tindak lanjut yang cepat akan mampu menyelamatkan target awal yang dicanangkan sehingga tetap tercapai sesuai harapan.
Prinsip merencanakan (plan), mengeksekusi tindakan (do), memeriksa pekerjaan (check), dan melakukan tindakan penyesuaian (action) harus dipegang kuat dalam hal ini. Apalagi dalam konteks industri rumahan yang seharusnya skalanya lebih mudah dikendalikan oleh satu atau dua orang saja.
Membiarkan produksi berjalan apa adanya tanpa dikontrol hal-hal yang mengiringinya akan meningkatkan risiko kegagalan proses. Sehingga sebisa mungkin kita perlu untuk memantau kondisi dari produksi kita setiap saat.Â