Dari sisi perhitungan, job order ini lebih sederhana kalkulasinya karena kita hanya perlu mem-breakdown kebutuhannya ke skala yang lebih kecil tanpa khawatir bahwa barang kebutuhan yang dibeli nantinya akan kurang atau berlebih.
Tapi sebenarnya taksiran jumlah produk akhir yang didasarkan pada angka job order ataupun estimasi target penjualan memiliki cara perhitungan yang sama. Keduanya sama-sama memerlukan perhatian terhadap beberapa hal berikut:
- Minimum Order Quantity, sebagai jumlah order yang paling memberikan nilai keuntungan terbaik atau dalam hal ini memiliki cost termurah.
- Lead Time Delivery, sebagai patokan terkait kapan barang yang dibeli akan sampai ke tempat kita untuk dikenai proses selanjutnya.
- Bill of Material, sebagai formula acuan dari bahan-bahan apa saja yang perlu untuk diadakan guna menunjang berlangsungnya proses produksi.
- Spare reject, sebagai allowance atas potensi reject produk yang dihasilkan selama proses produksi. Dengan demikian pengadaan bahan semestinya dilebihkan sejumlah kisaran potensi reject yang terjadi selama proses.
Beberapa hal tersebut penting untuk dipertimbangkan agar proses pengadaan bahan terkoneksi dengan pelaksanaan proses produksi dan juga target penyediaan barang jadinya.Â
Ketika target hasil akhir sudah ditentukan sebelumnya maka dengan mengetahui perkiraan waktu kedatangan bahan kita akan bisa mencari tahu kapan batas waktu maksimal kedatangan dari bahan-bahan yang harus dibeli tersebut.
Jika mempertimbangkan prinsip just in time maka sebisa mungkin bahan utama serta bahan pendukung harus tersedia tidak lama berselang dari waktu akan dimulainya proses produksi.Â
Dengan demikian kita tidak perlu terlalu lama menimbun bahan-bahan tersebut yang berisiko berdampak pada kualitas barang tersebut.Â
Selain itu, membeli bahan yang berlebih yang tidak bisa dimanfaatkan langsung sebenarnya juga merupakan kerugian karena hal itu sama artinya dengan kita mengeluarkan biaya untuk hal yang kurang penting.
Pengendalian stok barang tidak melulu hanya menyangkut urusan beli-membeli saja. Melainkan harus ada perhitungan bahwa apa yang kita beli harus benar-benar teroptimalkan.Â
Agar sebuah industri berjalan efektif dan efisien maka setiap pekerjaan hendaknya benar-benar diperhatikan efek akibatnya. Karena dalam alur perjalanan sebuah bisnis reduksi biaya merupakan salah satu elemen penting dalam memaksimalkan keuntungan.
Mengais profit memang bisa dilakukan dengan meningkatkan harga jual, tapi hal itu akan sangat berisiko mengingat persaingan ketat didalam dunia bisnis. Sehingga langkah terbaik adalah dengan mereduksi setiap potensi pengeluaran biaya agar menjadi seminimal mungkin tapi tanpa mengorbankan aspek penting dari pengelolaan bisnis itu sendiri.