Keberadaan daging ayam lengkap dengan sajian telur sebagaimana gambar pada kemasan mie instan populer ternyata mampu mengerek value mie instan menjadi bernilai lebih daripada biasanya.Â
Orang-orang pun ramai membicarakannya karena kala itu sangat sedikit sekali yang menikmati sajian mie instan sebagaimana iklan di televisi. Sebagian orang menyebutnya terlalu mewah untuk benar-benar diterapkan. Apalagi bagi anak-anak kos, mie instan dengan tambahan telur saja sudah cukup luar biasa.
Hidangan daging ayam memang memiliki "fitrah" kenikmatan yang cukup digemari banyak orang. Bahkan bagi sebagian kalangan menikmati lauk ayam itu tidak selalu bisa dirasakan setiap hari. Mungkin hanya pada waktu-waktu tertentu seperti perayaan keagamaan, syukuran, atau sejenisnya.Â
Sementara bagi beberapa kalangan yang lain daging ayam sudah seperti lauk "pasaran" yang dengan mudah dijumpai setiap hari. Akan tetapi menyajikan daging ayam sebagai bagian pelengkap dari hidangan mie instan tidak bisa dipungkiri memberikan kesan prestise tersendiri. Mie instan yang seringkali disebut sebagai makanan sejuta umat seperti naik kelas dan terasa eksklusif untuk dinikmati.Â
Bukan semata terkait prestise, nutrisi yang "disumbangkan" oleh daging ayam terhadap hidangan mie instan membuatnya lebih bersahabat bagi tubuh.Â
Telur mungkin sudah memberikan kontribusi berarti untuk menaikkan level kualitas mie instan, namun jika ditambah dengan daging ayam maka kualitas mie instan akan mendekati "sempurna".Â
Per satuan gram telur atau daging ayam kandungan protein pada daging ternyata lebih tinggi daripada telur. Telur menyimpan sekitar 0,13 gram protein pada setiap gramnya. Sedangkan daging ayam mengandung sekitar 0,21 gram protein pada setiap gramnya.
Asupan protein ideal yang dibutuhkan tubuh setiap harinya adalah sekitar 124 gram per hari. Sementara untuk sekali makan tubuh kita hanya mampu menyerap sekitar 25 -- 30 gram protein saja.Â
Sehingga protein harian mesti dipenuhi dari beberapa kali makan. Apabila untuk sekali kesempatan makan jumlah protein yang masuk ke tubuh lebih kecil dari rata-rata yang mampu diserap tubuh oleh karena proporsi makanan yang disantap kurang ideal, maka tentu hal itu akan menciptakan masalah terhadap upaya pemenuhan protein tubuh.Â
Dengan kata lain, menyantap mie instan sebagai bagian dari pemenuhan protein tubuh akan menjadi kurang ideal apabila tidak dibarengi dengan telur, daging ayam, atau sajian pelengkap lain yang berperan terhadap pemenuhan nutrisi tubuh.
Tubuh kita memerlukan asupan yang cukup bervariasi. Tidak cukup karbohidrat saja, atau protein saja, atau lemak saja, atau yang lainnya. Namun ada beberapa jenis nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh dengan proporsinya masing-masing.Â